Berita

Martin Schulz/net

Dunia

Uni Eropa Ingin Inggris Enyah Secepat Mungkin

SABTU, 25 JUNI 2016 | 11:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pemimpin Uni Eropa menyatakan bahwa bloknya ingin Inggris keluar secepat mungkin dari keanggotaan setelah referendum di Britania Raya memutuskan keluar dari Uni Eropa.

Pernyataan itu untuk menanggapi langkah David Cameron mundur dari jabatan Perdana Menteri Inggris, kemarin. Dalam pidato pengunduran dirinya, Cameron menyatakan perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan dilakukan bila Inggris menemukan PM baru.

Presiden Parlemen Eropa, Martin Schulz, mengatakan kepada Guardian bahwa para penasihat hukum Uni Eropa sedang mempelajari apakah mungkin untuk mempercepat prosedur yang mengatur pemisahan diri.


Schulz mengatakan, ketidakpastian adalah kebalikan dari apa yang dibutuhkan Uni Eropa. Ia juga menegaskan bahwa sulit menerima konsekuensi seluruh benua "tersandera" hanya karena "pertikaian internal" di Partai Konservatif Inggris.

Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, menegaskan tidak ada alasan untuk menunggu sampai Oktober untuk memulai negosiasi pemisahan Inggris dari Uni Eropa.

"Inggris memutuskan kemarin bahwa mereka ingin meninggalkan Uni Eropa, sehingga tidak masuk akal untuk menunggu sampai Oktober untuk mencoba menegosiasikan persyaratan keberangkatan mereka," kata Juncker dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Jerman, ARD.

"Saya ingin memulainya segera," tekan dia. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya