Berita

foto: febiyana/rmol

Nusantara

Pentolan AMJU: Polisi Over Lebay, Ngapain Ahok Tiba-tiba Nyelonong Masuk

KAMIS, 23 JUNI 2016 | 20:46 WIB | LAPORAN:

Tindakan pengamanan aparat kepolisian dan Satpol PP dalam aksi penolakan kedatangan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, sore tadi, dinilai terlalu berlebihan alias lebay oleh warga.

Jamran, salah seorang warga yang ikut melakukan aksi tolak Ahok itu, menegaskan bahwa dia dan ratusan teman-temannya sebetulnya melakukan aksi damai.

"A‎ksi sebetulnya biasa saja, yang kita kecewakan itu aparat terlalu over. Mereka terlalu lebay," terang dia saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (23/6).


Sejak awal, menurut Jamran, warga hanya menyampaikan aspirasi sambil menggelar spanduk yang rata-rata mengkritik Ahok. Namun, mereka akhirnya kesal karena ulah Ahok.‎

"Pak Ahok juga masuk juga kayak dipaksakan. ‎Ngapain tiba-tiba ahok nyelonong masuk lewat kebun-kebun," kenang dia.

‎"Teman-teman merasa dibohongin, kita akhirnya kejar-kejaran. Karena kita tidak tahu tiba-tiba ada yang melempar batu saja."

Setelah itu, lanjut dia, polisi dan Satpol PP lalu membabi buta menyerang warga. Me‎reka bahkan sempat menembakan gas air mata ke arah warga.

‎"Herman, salah satu kawan saya, ngasih tahu ke polisi, pasukan sudah mundur. Ini malah dipukul. Ini kan parah, bibirnya pecah. sempat dibawa ke RS Atmajaya. Ada dua yang terluka, Herman sama Tolif," terang Jamran.

‎Atas tindakan tersebut, Jamran yang juga salah seorang pentolan Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) ini menegaskan akan menuntut aparat kepolisian.‎

"Kita ada bukti rekamannya, sedang kita kaji untuk tuntut balik polisi," tandasnya. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya