Berita

Hukum

Gerakan Antikorupsi Harus Merakyat Agar Jadi Musuh Utama

SENIN, 20 JUNI 2016 | 01:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Gerakan antikorupsi harus menjadi gerakan kebudayaan, menjadi gerakan yang mengedepankan transformasi nilai dan kesadaran kolektif seluruh anak bangsa untuk memulai menanam kebudayaan jujur yang antikorupsi sebagai nilai integratif dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.

Demikian salah satu rekomendasi Konvensi Antikorupsi 2016 "Berjamaah Lawan Korupsi" yang digelar PP Pemuda Muhammadiyah Jumat-Minggu (17-19/6) di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.

Konvensi Antikorupsi 2016 ini diikuti secara aktif oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah se-Indonesia, lembaga kajian antikorupsi, organisasi kepemudaan lainnya, ormas, LBH, akademisi, tokoh agama, dan aktivis partai politik, yang semuanya sejumlah 153 orang.


"Peserta konvensi merasa perlu untuk membangun kebudayaan antikorupsi tersebut dimulai dari diri sendiri (ibda binafsihi), keluarga dan lingkungan terdekat," jelas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Dan salah satu usaha konkret yang dilakukan adalah memperbanyak pendirian madrasah antikorupsi atau sekolah-sekolah antikorupsi yang memberikan pemahaman integrative tentang nilai-nilai antikorupsi sekaligus operasionalisasi perlawanan terhadap praktek korupsi," sambungnya.

Selain itu, Konvensi Antikorupsi 2016 juga merekomendasikan gerakan antikorupsi harus menjadi gerakan massal, "merakyat" dalam makna dipahami oleh rakyat Indonesia sebagai gerakan bersama, disadari oleh rakyat Indonesia bahwa korupsi adalah masalah utama kita semua.

"Oleh sebab itu dibutuhakan peran seluruh masyarakat sipil untuk memberikan pemahaman tentang bahayanya praktek korupsi sebagai kejahatan peradaban bukan sekedar kejahatan pidana biasa," demikian Dahnil, inisiator Gerakan Berjamaah Lawan Korupsi yang juga pendiri Madrasan Antikorupsi ini. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya