Berita

Rachmawati Soekarnoputri/net

Hukum

KPK Mirip Badan Sensor Film

SABTU, 18 JUNI 2016 | 15:13 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mirip "Badan Sensor Film" dalam hal pemberantasan korupsi.

Hal tersebut dikatakan politisi senior Rachmawati Soekarnoputri untuk mengkritik kecenderungan KPK sibuk mengusut kasus-kasus kecil namun melalukan pembiaran terhadap kasus korupsi kelas kakap.

"Publik sebentar-sebentar dikejutkan film action kelas teri, OTT ini itu, ada aktor, panitera, hakim, artis betulan. Ada juga big boss reklamasi seperti Aguan, Gubernur Ahok dan banyak lagi," kata dia, Sabtu (18/6).


Tapi, di mata putri Bung Karno ini, semua kasus itu hanya cerita pendek yang tidak ada arahnya. Tanpa kepastian, publik kebingungan mencari ujung dari cerita pemberantasan korupsi.

"Sementara film kolosal seperti mega korupsi BLBI, tidak pernah bisa tayang, bahkan ada iklannya pun tidak. Persis dalam dunia layar perak. Film bisa tayang atau tidak tergantung produser film," sindirnya.

Rachmawati melanjutkan analoginya. Bagi dia, KPK sudah jadi badan sensor film yang tidak independen. Produser film kelas teri akan dibabat habis. Tetapi jika produser pemilik film merupakan orang besar, maka akan diloloskan walau ada pelanggaran hukum.

"Jadi bagaimana kebenaran dan keadilan dapat ditegakkan, sementara sikap mental munafik hipokrit masih menguasai perilaku penguasa," sesalnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya