Berita

omar mateen/net

Dunia

PEMBANTAIAN ORLANDO

Mengapa FBI Kecolongan Omar Mateen?

SABTU, 18 JUNI 2016 | 12:01 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI mendapat sorotan tajam akhir-akhir ini. Tentu saja itu terkait dengan tragedi penembakan massal di sebuah klub gay di Orlando pada Minggu lalu.

Omar Mateen (29) adalah pelaku tunggal penembakan itu. Sebetulnya, dia bukanlah orang yang asing buat FBI. Pada 2013 dan 2014 lalu, FBI sempat menyelidikinya terkait dugaan ekstremisme. Namun, saat itu FBI menyatakan tak cukup bukti untuk menjerat Omar Mateen.

FBI semakin terpojok setelah pengakuan mengejutkan dari pemilik toko senjata Lotus Gunworks di Florida, di mana Omar sempat berniat membeli rompi anti peluru dan amunisi dalam jumlah besar.  


Robert Abell, pemilik Lotus, mengakui bahwa Mateen pernah datang ke tokonya lima atau enam minggu lalu sebelum tragedi (sekitar bulan Mei). Mateen menuai kecurigaan karyawannya karena hendak membeli sebuah rompi anti peluru berkualitas tinggi dan amunisi dalam jumlah besar.

Ketika penjaga toko menyatakan barang-barang itu tidak dijual di tokonya, Mateen sempat berkomunikasi dengan orang lain, dengan bahasa yang terkesan asing, lewat telepon.

Karena curiga, penjaga tokoh kemudian menghubungi kantor FBI setempat di West Palm Beach dan melaporkan soal calon pembeli yang mencurigakan. Abell mengakui memang ada pembicaraan antara pihak tokonya dengan agen FBI, tetapi kemudian tidak ada satupun petugas yang datang untuk memeriksa rekaman sosok mencurigakan yang dimaksud si penjaga toko.

Bantahan FBI cukup mengejutkan. Lewat keterangan resmi, FBI mengklaim bahwa agennya telah mendatangi toko senjata itu sebagai respons dari laporan penjaga toko. Namun, saat itu para agen merasa tidak ada informasi yang cukup untuk menindaklanjuti laporan penjaga toko terkait sosok "mencurigakan" yang dimaksud.

FBI malah terkesan menyalahkan pihak toko yang tidak mengumpulkan informasi pribadi apapun dari calon pembelinya saat itu.

"Sayangnya, mengingat kurangnya informasi tentang individu ini, agen FBI tidak dapat melakukan apapun untuk investigasi yang berarti," klaim FBI, dikutip ABC News.

Polemik ini memperkuat keraguan publik AS terhadap FBI. Pertanyaan tajam publik terus mengarah kepada FBI sejak banyak fakta baru terkait kasus pembantaian Orlando bermunculan.

Di sisi lain, Direktur FBI, James Comey, malah membenarkan tindakan para agennya yang tidak menahan Mateen pada penyelidikan singkat di tahun 2013 dan 2014. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya