Berita

Supiadin Aries Saputra/net

Pertahanan

BAIS Harus Lebih Progresif Terhadap Gerakan Teroris

JUMAT, 17 JUNI 2016 | 08:39 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Badan Intelejen Strategis (BAIS) diimbau lebih progresif terhadap gerakan-gerakan aksi terorisme di masa mendatang. Sebab, para teroris kini bergerak dinamis dengan cara-cara baru yang sulit dideteksi.

"Sehingga peran dari BAIS bisa dioptimalkan dengan cara-cara baru baik dengan cara konvensional maupun dengan teknologi tinggi," kata Wakil Ketua Pansus revisi UU Terorisme, Mayor Jendral TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra saat Rapat Dengan Pendapat dengan TNI di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/6).

Politisi dari Fraksi Nasdem ini mengatakan bahwa BAIS baiknya mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh pasukan keamanan Amerika di Suriah untuk mendeteksi ISIS. Ia mencotohkan, untuk mengintai ISIS, pasukan keamanan Amerika menggunakan drone di malam hari. Tujuannya untuk mendeteksi kegiatan para anggota ISIS untuk informasi tambahan bagi pasukan keamanan Amerika tanpa diketahui. Dengan informasi tersebut bisa sangat mudah memukul rata ISIS di daerah yang dikuasainya.


"Pasukan Amerika di sana menggunakan drone di malam hari, bukan siang. Kalau siang pasti ditembak ISIS. Infonya dikumpulkan, di saat yang tepat ISIS digempur oleh pasukan Amerika," ungkapnya.

Selain Drone, BAIS juga diimbau untuk mengawasi penyebaran konten-konten radikal di cyber space. ISIS melakukan propaganda radikalismenya melalui internet dan menyebarkan paham serta ideologinya keseluruh dunia. Cara propaganda tersebut terbukti ampuh dan ratusa relawan ISIS datang dari seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.

"Sehingga perlu kiranya BAIS juga melakukan kerja analisisnya di cyber space. Laporannya akan sangat membantu pemerintah atau lembaga yang membutuhkannya guna mencegah aksi terorisme," tukas Supiadin Aries. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya