Berita

rachmawati soekarnoputri/net

Hukum

Rachmawati: KPK Jadi Buah Simalakama

KAMIS, 16 JUNI 2016 | 11:45 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jadi sasaran kritik karena menolak hasil audit investasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam perkara Sumber Waras.

"KPK bau-baunya melindungi Ahok (Gubernur Jakarta) dalam kasus Sumber Waras. Menolak hasil audit BPK, tampak sekali mereka (pimpinan) 'kagetan' dikasih jabatan di lembaga lex specialis," ujar politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri, Kamis (16/6).

Rachmawati mengatakan, gelagat tak baik dari pimpinan KPK sudah terendus tak lama setelah mereka dilantik oleh presiden. Misalnya, pernyataan akan menutup kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Sekarang makin terang indikasi bahwa KPK tidak independen dari kekuasaan.


"Ingat, baru dilantik sudah sesumbar BLBI akan tutup buku. Mega korupsi main 'peti es' saja, padahal rakyat dirugikan seumur hidup. Patut diduga mereka titipan penguasa bahkan koruptor," ungkap mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini.

Ia menganggap posisi KPK sudah menjadi "buah simalakama" bagi usaha pemberantasan korupsi. Makin ke sini, lembaga itu lebih terkesan cuma sebagai "pundi-pundi" bagi para aktivis anti korupsi seperti pernah diutarakan pakar hukum Romli Atmasasmita.

"KPK jadi buah simalakama. Kalau dibuang yang tertawa para koruptor, kalau dipelihara hanya jadi ajang transaksional koruptor maupun pemborosan keuangan negara," tutup Rachmawati. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya