Berita

foto :net

Nusantara

Inilah Bukti RSUD Cengkareng Abaikan Pasien Kritis BPJS

SENIN, 13 JUNI 2016 | 16:08 WIB | LAPORAN:

Hampir sebagian pasien yang menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng merasa dianaktirikan.

Seperti dirasakan Sukasman, pasien BPJS yang didiagnosa mengalami penyumbatan di jantungnya. Sudah seharian Sukasman ditelantarkan pihak RSUD Cengkareng di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Suami saya sudah seharian di UGD tanpa ada kejelasan yang pasti. Kata petugas, ruangan ICU bisa satu atau dua jam menunggu, sehari atau bahkan sampai tiga hari," tutur istri pasien, Siska menirukan ucap dokter di RSUD Cengkareng.


Rupanya tak hanya Sukasman, beberapa pasien BPJS lain juga mengeluhkan hal serupa.

"Pasien di samping suami saya sudah tiga hari di IGD tidak ada ruang ICU atau rawat inap yang diberikannya," tambah Siska.

Namun begitu Sukasman beralih jadi pasien umum, barulah pihak RSUD Cengkareng langsung memberi penanganan intensif dan saran rujukan ke RS yang memiliki ruang Intensive Care Unit (ICU).

"Habis saya ajukan pasien umum, petugas memberikan nama RS Mitra Keluarga, RS Graha Kedoya, RS Hermina dan RS Royal Taruma yang memiliki ruang ICU," beber Siska.

Siska mengaku sangat kecewa dengan perlakuan pihak BPJS dan RSUD Cengkareng. Pasalnya, suaminya sudah puluhan tahun bekerja jadi PNS dan gajinya tiap bulan dipotong untuk pembayaran asuransi kesehatan.

"Bagaimana dengan pasien yang butuh pertolongan cepat tapi tidak punya biaya, beginikah pelayanan rumah sakit," kesalnya.

"Saya harap ada evaluasi kinerja di RS Cengkareng dan BPJS dalam pelayanan kesehatan masyarakat," sambungnya.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya