Berita

Kedaulatan Terancam, Jokowi Harus Hentikan Kebijakan Utang Luar Negeri

SENIN, 13 JUNI 2016 | 15:53 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo didesak untuk menghentikan kebijakan utang luar negeri. Sebab jika utang luar negeri dijadikan sandaran utama sumber pembangunan infrastruktur, Indonesia akan selalu menjadi negara yang bergantung di bawah kendali negara asing atau lembaga internasional pemberi utang.

Karena itu, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) memberikan peringatan keras dan menolak kebijakan utang luar negeri Jokowi. Sebab, utang tersebut mengancam kedaulatan ekonomi nasional.

"Jangan sampai anak cucu kita kelak yang menderita akibat penguasaan asing dan mereka pula yang harus membayar utang-utang pemerintahan Jokowi," tandas Wakil Ketua Umum PP KAMMI, Arif Susanto dalam keterangan tertulisnya, (Senin, 13/6).

Arif juga menegaskan bahwa utang luar negeri akan memperkuat dominasi negara asing untuk menguasai sumber daya alam.

"Utang luar negeri akan dijadikan alat pukul oleh negara pemberi pinjaman untuk dapat mendikte negara pengutang seperti Indonesia. Dengan utang sebesar Rp 4.200 triliun, Asing dan Aseng akan semakin leluasa mendikte pemerintahan Jokowi dalam penguasaan kekayaan alam Indonesia," katanya mengingatkan.

Dia menyampaikan itu dengan mengutip laporan Bank Indonesia pada akhir kuartal I 2016 yang menyebutkan total Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia meningkat 5,7% (yoy) mencapai USD 316 miliar atau sekitar Rp 4.277 triliun (rata-rata kurs Rp 13.535/dolar AS pada kuartal I 2016). Penambahan utang luar negeri itu juga disebabkan tingginya utang luar negeri sektor publik di era Pemerintahan Joko Widodo.

BI memaparkan bahwa utang luar negeri pemerintah pada kuartal I 2016 mencapai USD 151,36 miliar atau sekitar Rp 2.048,65 triliun (47,9% total utang). Utang sektor publik tersebut meningkat 14% (yoy) yang berarti bahwa sejak kuartal I 2015 hingga kuartal I 2016, utang luar negeri pemerintahan Jokowi meningkat tajam sebesar USD 44,24 miliar atau Rp 598,78 triliun.[zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

UPDATE

PDIP Bandar Lampung Maksimalkan Strategi Door to Door

Minggu, 06 Oktober 2024 | 03:58

Ahmad Syaikhu Siap Lanjutkan Program Era Ridwan Kamil

Minggu, 06 Oktober 2024 | 03:30

Ariza Ingatkan Kader dan Relawan untuk Antisipasi Kecurangan Pilkada

Minggu, 06 Oktober 2024 | 02:59

Debat Pilkada Lambar Tetap Digelar Meski Lawan Kotak Kosong

Minggu, 06 Oktober 2024 | 02:40

Madam Pang Doakan Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026

Minggu, 06 Oktober 2024 | 02:22

Soal Lawan Kotak Kosong, Begini Jawaban Gus Yani

Minggu, 06 Oktober 2024 | 01:59

Setahun Badai Al-Aqsa, Baraq Akan Gelar Aksi di Depan Kedubes AS

Minggu, 06 Oktober 2024 | 01:46

Gerindra Optimistis Dedi Mulyadi Menangkan Pilgub Jabar

Minggu, 06 Oktober 2024 | 01:32

Buntut Temuan APK Paslon di Mobil Dinas, Camat Negerikaton Diperiksa Bawaslu

Minggu, 06 Oktober 2024 | 00:59

Arne Slot Puas Bisa Torehkan Rekor bersama Liverpool

Minggu, 06 Oktober 2024 | 00:43

Selengkapnya