Berita

hery sucipto

Penangkapan PHP Cs Bukti Terorisme Masih Menjadi Ancaman Nyata

JUMAT, 10 JUNI 2016 | 05:40 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penangkapan tiga terduga teroris di Surabaya pada Rabu (8/6) lalu oleh pihak Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Mabes Polri bersama aparat keamanan setempat diapresiasi.

Menurut Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Dunia Islam (PKTTDI) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Hery Sucipto, Densus 88 telah melakukan upaya-upaya pencegahan dan penyelamatan sebelum peristiwa terjadi.
 

"Densus dan aparat keamanan sudah melakukan tupoksinya dengan baik dan tepat. Ini harus kita dukung. Masyarakat juga musti meningkatkan kewaspadaan karena kerap kelompok teroris ini hidup dan menyewa rumah secara tertutup dan tidak membaur dengan masyarakat sekitar," ungkap Hery Sucipto (Jumat, 10/6).

Apalagi ketiga terduga tersebut, Priyo Hadi Purnomo (PHP), Befri Rahmawan Norcahyono alias Ustadz Jefri, dan Feri Novendi disinyalir kuat akan melakukan aksi teror pada bulan Ramadhan ini.

"Saya kira ini ancaman nyata, bahkan di bulan suci Ramadhan, mereka (kelompok teroris) tetap akan melakukan aksinya. Ini jelas keterlaluan, mengingat kesucian bulan Ramadhan dimana seluruh umat Islam melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya," sambungnya.

Hery Sucipto sendiri terkejut saat mendengar informasi dari sumber terpercaya bahwa kelompok teroris tersebut akan melakukan aksinya pada 17 Ramadhan, bertepatan dengan peringatan Nuzulul Quran.

"Peristiwa Nuzulul Quran sangat sakral dan umat Islam juga khusyuk memperingatinya. Jika benar rencana aksi teror akan dilakukan pada malam itu, maka ini tindakan nekat dan mencederai semua nilai-nilai luhur agama. Ini bisa merusak kedamaian," papar anggota Lembaga Kerjasama Internasional dan Hubungan Luar Negeri (LKHI) PP Muhammadiyah ini.

Ia menegaskan, upaya pemberantasan terorisme dan radikalisme harus terus diperkuat, antara lain dalam revisi UU Anti Terorisme yang sedang digarap DPR saat ini. Hal ini, kata Hery, ancaman teror tak hanya nyata, tapi bahkan terus menghantui Indonesia.

"Upaya pencegahan dan revisi UU Antiteror harus diperkuat, jangan sampai aparat tidak mampu mencegah aksi teror karena kelemahan UU. Kasihan rakyat dan petugas jika sampai menjadi korban," pungkas Jubir Dewan Masjid Indonesia ini. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

UPDATE

PDIP Bandar Lampung Maksimalkan Strategi Door to Door

Minggu, 06 Oktober 2024 | 03:58

Ahmad Syaikhu Siap Lanjutkan Program Era Ridwan Kamil

Minggu, 06 Oktober 2024 | 03:30

Ariza Ingatkan Kader dan Relawan untuk Antisipasi Kecurangan Pilkada

Minggu, 06 Oktober 2024 | 02:59

Debat Pilkada Lambar Tetap Digelar Meski Lawan Kotak Kosong

Minggu, 06 Oktober 2024 | 02:40

Madam Pang Doakan Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026

Minggu, 06 Oktober 2024 | 02:22

Soal Lawan Kotak Kosong, Begini Jawaban Gus Yani

Minggu, 06 Oktober 2024 | 01:59

Setahun Badai Al-Aqsa, Baraq Akan Gelar Aksi di Depan Kedubes AS

Minggu, 06 Oktober 2024 | 01:46

Gerindra Optimistis Dedi Mulyadi Menangkan Pilgub Jabar

Minggu, 06 Oktober 2024 | 01:32

Buntut Temuan APK Paslon di Mobil Dinas, Camat Negerikaton Diperiksa Bawaslu

Minggu, 06 Oktober 2024 | 00:59

Arne Slot Puas Bisa Torehkan Rekor bersama Liverpool

Minggu, 06 Oktober 2024 | 00:43

Selengkapnya