basuki tjahaja purnama/net
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meradang dengan protes Kampung Baru, Kawasan Pelabuhan dan Pelelangan Ikan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara yang memprotes rencana penertiban permukiman tersebut.
Selain menolak ditertibkan dalam waktu dekat, warga juga meminta agar Pemprov DKI memberikan tempat relokasi yang dekat dengan tempat mereka mengais rezeki.
Kampung Baru memang terletak di dekat pelabuhan dan pelelangan ikan di Muara Angke. Penggusuran itu untuk pembangunan proyek National Capital Integrated Coastal Development Masterplan (NCICD) A atau tanggul A setinggi 3,8 meter di wilayah utara Jakarta.
Menanggapi keluhan warga, Ahok telah menyediakan unit rusun bagi warga Kampung Baru. Tetapi, dia tidak bisa memenuhi permintaan warga untuk mendapat unit rusun yang dekat dengan tempat mencari nafkah.
"Rusun ada kok. Cuma mereka maunya apa? Maunya deket. Ya enggak bisa dong," ujar Ahok dengan nada tinggi di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (9/6).
Untuk sementara, dia menawarkan warga untuk menempati unit rusun yang sudah ada meskipun sedikit jauh dari tempat mencari nafkah. Dia berjanji pihaknya akan segera membangun 7 tower lagi di rusun Muara Baru. Jika rampung, warga lama akan diutamakan untuk menempati tower baru itu.
"Nah, sekarang saya bangun lagi tujuh (tower). Saya sudah janjikan mereka masuk dulu di rusun yang ada. Nanti kalau sudah jadi, ini diutamakan buat yang penghuni lama," imbuhnya.
Belasan warga Kampung Baru, Kawasan Pelabuhan dan Pelelangan Ikan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, sebelumnya mendatangi Balai kota. Mereka ingin memprotes soal rencana penertiban permukiman yang disebut bakal dilakukan 2 minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.
[sam]