Berita

Marsiaman Saragih/net

Hukum

Terima Aduan Harun, DPR Minta Polri Jangan Bikin Kapok Investor Asing

KAMIS, 09 JUNI 2016 | 13:43 WIB | LAPORAN:

Polri diminta untuk turun tangan membantu meningkatkan peringkat iklim investasi di Indonesia.

Caranya, korps baju coklat harus profesional dalam melaksanakan tugasnya. Jika tidak, maka investor asing bakal kapok dan tak mau berinvestasi di Indonesia.

Hal itu dikatakan anggota Komisi III DPR, Marsiaman Saragih menanggapi pengaduan anggota masyarakat bernama Paulus Harun Abidin.
 

 
"Dalam memproses suatu pengaduan, polisi harus mendengar kedua pihak (pengadu beserta saksi dan teradu), baru menarik kesimpulan," kata Marsiaman kepada wartawan di gedung DPR, Kamis (9/6).
 
Harun Abidin diduga telah memberikan kesaksian palsu, mencemarkan nama baik Cedrus Investment dengan bekerja sama dengan petinggi PT Cakta Mineral Tbk (CKRA) agar agunan (saham CKRA) tidak bisa dicairkan oleh kreditur (Cedrus).

Harun Abidin dikabarkan tidak mau membayar pinjaman dan malah mengadukan Cedrus Investment ke Mabes Polri dengan alasan penipuan. Tanpa mendengar Cedrus, Polri langsung membekukan agunan (saham CKRA).
 
Tindakan Harun Abidin yang malah mengadukan Cedrus, telah diadukan balik di Mabes Polri. Di Cayman Island, dan di sejumlah negara yang ada asosiasi terkait Harun Abidin, mewajibkan dia mengembalikan pinjaman.

"Semestinya, pihak teradu harus didengar terlebih dahulu. Apabila bukti memang kuat, bahkan teradu bisa menjadi tersangka. Tidak bisa ujug-ujug penyidik (Polri) membekukan agunan tanpa memanggil pihak teradu, jelas melanggar aturan. Polri harus menyadari, praktik demikian menurunkan peringkat investasi kita," katanya.
 
Marsiaman mengingatkan, pemerintah tengah berupaya meningkatkan peringkat investasi tahun 2017 dari peringkat 119 menjadi 40.

Untuk itu, dia meminta agar petinggi Polri segera meneliti penanganan kasus Harun, apakah sudah benar atau tidak. Jika terjadi kekeliruan, Polri jangan sungkan untuk mengakui kekeliruan, dengan melaksanakan penyelidikan sesuai hukum.
 
Kita harus mendukung tekad pemerintah untuk meningkatkan peringkat investasi. Ini pekerjaan bersama semua instansi, di mana dukungan Polri sangat dominan agar melaksanakan hukum secara adil," demikian Marsiaman.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya