Berita

ngadiran/net

Politik

Ngadiran: Pak Jokowi, Mana Barangnya Yang Akan Kami Jual Rp 80 Ribu?

SABTU, 04 JUNI 2016 | 12:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Perintah Presiden Joko Widodo agar harga daging sapi memasku bulan Ramadhan ditekan menjadi Rp 80.000 per kilogram ditertawakan kalangan pedagang pasar tradisional.

Salah satunya Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran, yang mengkritik perintah Jokowi itu.

"Mohon maaf Pak Jokowi, bapak sudah tegaskan kepada aparat bagaimana caranya supaya daging Rp 80 ribu per kilo. Mana barangnya yang kami akan jual Rp 80 ribu?" ujarnya enteng, saat diskusi  "De Javu Harga Sembako" di Cikini, Jakarta, Sabtu (4/6).


Menurut dia, yang membuat harga bahan makanan tinggi di pasar tradisional adalah permainan kartel pangan. Kelompok itu seolah dibiarkan hidup oleh pemerintah sendiri.

"Pedagang pasar usul, jangan main dengan kartel-kartel yang selama ini para pemburu rente, yang adalah titipan para politikus," tegas Ngadiran.

Menurut dia, pada umumnya pedagang pasar tidak pernah mengambil keuntungan terlalu tinggi.

"kami yang di pasar, kalau kami jual seenaknya pasti ditinggal pembeli. Kami di pasar mengambil keuntungan dalam taraf wajar," ungkapnya.

Misalnya, pedagang daging sapi yang paling-paling mengambil untung per kilo Rp 8000. Kemudian, pedagang sayur mayur yang mengambil untung rata-rata 12-20 persen.

"Setiap barang berisiko tinggi keuntungannya mesti lebih tinggi, seperti sayur yang bisa cepat rusak. Kalau enggak untung enggak usah dagang, jadi pengemis saja. Kami ini bantu pemerintah, jangan salah terus pedagang, kami bantu pemerintah," ujar Ngadiran.

Ia malah menyindir, selama ini pemerintah membiarkan para kartel terus mengambil keuntungan dalam jumlah besar.

"Pedagang yang untung besar itu yang gudangnya banyak dan duitnya enggak ada serinya," sebut Ngadiran. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya