Berita

Meutya Hafid/net

Pertahanan

Meutya Hafid: Layangkan Nota Protes Ke China

RABU, 01 JUNI 2016 | 12:26 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas menanggapi protes Kementerian Luar Negeri China menyusul penangkapan delapan anak buah kapal asal China oleh TNI Angkatan Laut di Perairan Natuna, pada Jumat pekan lalu (27/5).
 
Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, kejadian pelanggaran batas kedaulatan dan pencurian ikan oleh kapal Tiongkok sudah terjadi lebih dari sekali.

Pada Maret lalu juga terjadi pelanggaran batas wilayah Indonesia yang dibantah China.


"Pada bulan Maret lalu saya mengunjungi Badan Keamanan Laut. Berdasar grafik pergerakan kapal yang ditunjukkan di layar Bakamla, betul kapal Tiongkok tersebut melanggar batas wilayah RI," kata Meutya kepada wartawan.

Meutya tegas meminta China untuk menghormati kedaulatan Indonesia dan tidak mengulangi pelanggaran kedaulatan Indonesia.

"China harus menghormati kedaulatan kita. Sekali lagi, kalau memang ingin bersahabat dengan Indonesia, masalah perairan ini harus segera selesai. Jika tidak, banyak yang juga ingin bersahabat baik dengan Indonesia," ucap mantan wartawan ini.

Kepada pemerintah RI, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, Meutya menekankan agar bersikap tegas.

"Saya minta Kemlu dapat tegas sesuai prosedur, panggil Perwakilan Tiongkok di Indonesia. Jika tidak ada sambutan baik berikan nota protes bagi China. Jangan sampai kejadian yang sama terulang lagi," kata dia.

Kemarin, Kementerian Luar Negeri China menyampaikan protes terhadap Pemerintah Indonesia soal penangkapan delapan anak buah kapal asal negaranya oleh TNI Angkatan Laut di Perairan Natuna.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, berkeras bahwa delapan ABK dan kapal mereka beroperasi secara sah. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya