Berita

nasir djamil/net

Pertahanan

Polisi Dan TNI Terkesan Kalah Dengan Santoso

SELASA, 31 MEI 2016 | 14:58 WIB | LAPORAN:

. Terlalu lamanya kepolisian dan TNI menangkap Santoso beserta semua anggotanya, menimbulkan kesan seakan-akan mereka kalah dengan gembong teroris itu.

"Itu (Polisi dan TNI kalah dengan Santoso) kan pesan, kesan karena dia diburu oleh lebih kurang 2000 pasukan, baik polri maupun TNI," kata Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5).

Padahal, tambah dia, operasi penangkapan Santoso dan kroni-kroninya sudah diperpanjang dari batas waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.


"Operasi diperpanjang itukan kesannya seolah-olah dua ribu ini tidak cukup menangani Santoso cs yang hanya 20 orang dan saya dapat informasi ada bayi juga di hutan itu," sesalnya.

Meski demikian, Nasir mengaku memahami bahwa Kepolisian dan TNI relah serius melaksanakan operasi tersebut demi menjaga dan melindungi warga negara dari aksi terorisme.

"Tapi disisilain kita juga melihat ada kesan seolah-olah kalau terorisme ini lebih kuat daripada TNI-Polri kita. Dalam kasus Santoso misalnya menghabiskan puluhan milyar kemudian mengerahkan lebih kurang 2000 TNI-Polri dan sempat menewaskan Danrem dan beberapa personel TNI karena kecelakaan helikopter," bebernya.

Karenanya, ia mendesak upaya penanggulangan terorisme umumnya, dan penangkapan Santoso khususnya harus dijadikan perhatian khusus oleh negara.

"Jangan sampai keseriusan negara mengatasi aksi terorisme tapi kemudian masyarakat melihat ada sesuatu sepertinya tidak seimbang antara 2000 dan 20," selorohnya. [ysa]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya