Berita

gunung kerinci/net

Nusantara

Pendaki Gunung Kerinci Tidak Boleh Sampai Puncak

RABU, 25 MEI 2016 | 12:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Larangan kepada para pendaki Gunung Kerinci untuk tidak mendaki sampai ke puncak masih berlaku sampai hari ini.

Informasi itu didapatkan wartawan pendaki Kantor Berita Politik RMOL, Widya Victoria, dari petugas pos pengamatan Gunung Kerinci, Hendra, dan guide dari basecamp Jejak Kerinci, Levi.

Pendaki diimbau untuk tidak mencapai puncak karena abu gunung yang memiliki ketinggian 3.805 meter itu sedang tebal.


"Padahal pagi tadi masih cerah," ujar Levi saat di pos III, Pondok Panorama di ketinggian 2.235 meter bersama Widya Victoria, Rabu pagi (25/5).

Selain Levi, Widya juga mendaki bersama pendaki lain, Rehan, dari basecamp sama.

"Kami sempat berpapasan dengan dua pendaki asal Jerman bersama dua guide-nya di pos 3 yang telah berjalan lebih dahulu menuju shelter 1 di ketinggian 2.500 meter," kata Widya.

"Biasanya cuma asap belerang (keluar dari puncak Gunung Kerinci), mulai awal-awal Mei kemarin disertai abu vulkanik," sambung Levi.

Meski demikian, kata Levi, aktivitas bertani warga Kerinci tidak terganggu. Mereka tetap bercocok tanam. Mayoritas penduduk lereng Kerinci merupakan transmigran dari Pulau Jawa yang sudah menetap turun temurun atau puluhan tahun. Keseharian bahasa mereka adalah Jawa.

"Kemungkinan saya sampai shelter 2. Jika cuaca memungkinkan bisa sampai shelter 3, karena tidak boleh sampai puncak," ungkap Widya.

Memang, aktivitas Gunung Kerici yang berada di provinsi Jambi dan Sumatera Barat itu cukup aktif sejak Maret lalu. Dua hari lalu, abu vulkanis tebal berwarna kehitaman sempat muncrat setinggi 400 meter.

Status terakhir aktivitas vulkanis Gunung Kerinci masih waspada atau level dua. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya