Berita

net

Nusantara

33 Juta Anak Indonesia Belum Punya Akta Lahir

KAMIS, 19 MEI 2016 | 22:50 WIB | LAPORAN:

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa saat ini anak-anak Indonesia yang sudah memiliki akta kelahiran baru sebanyak 61 persen. Sedangkan sisanya 39 persen masih memerlukan upaya penyisiran.

Menurutnya, sisa 39 persen atau kira-kira 33,3 juta anak belum memiliki akta kelahiran. Karena itu, diperlukan upaya penyisiran yang melibatkan semua elemen, termasuk pengurus lingkungan RT dan RW.

"Kami mendorong seluruh elemen masyarakat bersama-sama pengurus lingkungan RT/RW melakukan pendataan bagi anak-anak yang belum memiliki akta kelahiran," ucapnya kepada redaksi di Jakarta, Kamis (19/5).


Di Nusa Tenggara Timur (NTT) Kementerian Sosial melakukan pendataan terhadap anak-anak yang belum memiliki akta kelahiran dengan menggandeng para mahasiswa setempat.  

"Kami menggandeng para mahasiswa di NTT untuk melakuan pendataan terhadap anak-anak yang belum memiliki akta kelahiran," jelas Khofifah.

Dia menambahkan, jika semua elemen bekerja sama dalam pendataan, maka target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 85 persen pada 2019 bisa tercapai dan bahkan bisa terlampaui.

"Optimis target RPJMN 85 persen pada 2019, atau 1500 anak-anak dan dalam waktu enam bulan ke depan 500 anak bisa tercapai dengan mendapatkan akta kelahiran," katanya.

Dalam waktu enam bulan ke depan, masih cukup waktu bisa menyisir anak-anak yang belum memiliki akta kelahiran bisa tercapai. Tentu dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah.

Khofifah memastikan bahwa meski hanya selembar kertas namun akta lahir tidak bisa dianggap sepele. Sebab ketika sang anak akan bersekolah, menjadi PNS, melamar kerja, menjadi dokter dan bahkan gubernur sekalipun tetap memerlukan akta kelahiran.

"Melamar kerja, menjadi dokter hingga gubernur membutuhkan selembar kertas akta kelahiran tersebut," tandasnya. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya