Berita

Wajib Pajak Yang Patuh Akan Membangkang Kalau Jokowi Terapkan Tax Amnesty

JUMAT, 13 MEI 2016 | 06:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Buruh, petani, nelayan dan masyarakat yang selama ini patuh membayar pajak akan membangkang kalau pengampunan pajak atau Tax Amnesty tetap dipaksakan untuk diberlakukan Pemerintahan Joko Widodo.

Pasalnya, dari banyak negara yang menerapkan Tax Amnesty hanya Amerika Serikat di 20 negara bagiannya dan Afrika Selatan yang sukses.

"Sementara lebih banyak yang gagal termasuk Indonesia yang pada tahun 1984 juga menerapkan tax amnesty," jelas Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono, pagi ini (Jumat, 13/5).

Dia menjelaskan penerapan tax amnesty akan berdampak negatif terhadap perilaku wajib pajak yang patuh membayar pajak dengan tidak mau membayar pajak.

"Karena rasa keadilan mereka dizolimi dan diberlakukan tidak adil oleh pemerintah dengan menerapkan tax Amnesty bagi pengemplang pajak, penyelundup, penjahat BLBI ,bandar judi gelap, bandar narkoba, mafia property dan para koruptor yang masuk katagori penjahat ekonomi nasional," ungkapnya.

Politikus Gerindra ini menambahkan ketujuh penjahat ekonomi nasional sebagai penerima pengampunan pajak ditambah bonus dibebaskan dari segala denda, bunga dan ancaman hukuman pidana serta hanya membayar 1.5 persen dari pokok utang pajak yang  menciptakan rasa ketidakadilan bagi hampir 10 juta wajib pajak yang patuh membayar.

Padahal selama ini ketujuh penjahat ekonomi tersebut telah melakukan kerusakan ekonomi yang sangat masif dengan segala tindak tanduknya menjalankan kegiatan undeground ekonomi seperti meyelundup, ilegal logging, ilegal fishing, korupsi dan  juga menghancurkan kehidupan sosial dengan mengedarkan narkoba dan perjudian gelap serta penyeludupan miras.

Sedangkan untuk keluar dari kerusakan ekonomi tersebut dengan pembangunan nasional di Indonesia selama ini dibiayai oleh para buruh petani, nelayan dan masyarakat yang patuh membayar pajak.

"(Jadi) lumrah saja kalau para buruh, petani, nelayan dan masyarakat yang selama ini patuh membayar pajak  akan menolak membayar pajak jika Tax Amnesty diberlakukan oleh Jokowi," tandasnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Survei INSTRAT: RK-Suswono Unggul Jelang Pencoblosan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 14:02

Eksaminasi Kasus Mardani Maming, Pakar Hukum: SK Bupati Tidak Melanggar UU

Minggu, 06 Oktober 2024 | 14:02

Isran-Hadi Tingkatkan Derajat Wanita Kalimantan Timur

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:43

Maroko Bantah Terlibat dalam Putusan Pengadilan Uni Eropa Soal Perjanjian Pertanian dan Perikanan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:25

FKDM Komitmen Netral di Pilkada Jakarta

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:21

Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki Jadi Moderator Debat Perdana Pilkada Jakarta

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:18

Aliansi Rakyat Indonesia Ajak Warga Dunia Dukung Kemerdekaan Palestina

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:58

Serangan Israel di Masjid Gaza Bunuh 18 Orang

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:49

Program Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Peran Ekonomi Rakyat

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:28

Pertemuan Prabowo-Megawati Tak Perlu Didorong-dorong

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:18

Selengkapnya