Berita

rico sinaga/net

Politik

Tujuh Indikasi Infiltrasi Ekonomi Menjurus Penjajahan Dari RRC

SELASA, 10 MEI 2016 | 15:56 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Fenomena ekonomi Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir diwarnai kegiatan bisnis yang berhubungan intensif dengan Republik Rakyat China (RRC), bahkan cenderung ekspansif sehingga "menggusur" peran pengusaha lokal.

"Serbuan ekonomi China dalam dua tahun belakangan ini sangat terasa dan mencolok. Mereka bermain bukan lagi pada tingkat retail produk konsumsi, tapi sudah tingkat investasi dan pengerjaan proyek-proyek raksasa pertambangan, infrastruktur, properti, hingga jasa keuangan," ujar Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat DKI Jakarta, Rico Sinaga, kepada wartawan, Selasa (10/5).  

Menurut Rico, sekilas gencarnya investasi China terlihat positif bagi perkembangan dunia bisnis Indonesia. Namun kalau dilihat lebih jeli, sebenarnya sudah terjadi infiltrasi ekonomi yang mengancam kedaulatan ekonomi nasional. Serbuan ekonomi itu pun berpotensi menjadi "penjajahan".


Rico menyebutkan ada tujuh indikasi infiltrasi tersebut. Pertama, makin banyak pekerja asal China mulai dari tenaga kasar, supervisor, manajer hingga direktur, yang sebagian besar tidak berizin. Kedua, makin banyak pedagang asal China yang beraktivitas di pasar atau pusat perdagangan modern, yang bahkan sebagian mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Fenomena ini bukan hanya terjadi di Jakarta atau di pulau Jawa.

Kemudian, kompleks-kompleks perumahan di dalam kota sudah banyak yang dihuni oleh warga pendatang Tiongkok. Kemudian, begitu juga apartemen kelas menengah dan mewah. Indikasi kelima, perusahaan pengembang besar seperti Agung Podomoro Land dan Sinar Mas memasang iklam properti besar-besaran di Hongkong, Taiwan, Beijing, untuk menarik warga China ke Indonesia.

"Perusahaan-perusahaan China mengerjakan proyek-proyeknya dengan membawa tenaga kerja dari China. Terakhir, perusahaan-perusahaan yang dimiliki taipan sudah mulai mendanai kegiatan-kegiatan politik," urai Rico.      
    
Rico mengingatkan insiden tertangkapnya lima warga China di kawasan militer Halim Perdanakusuma beberapa saat lalu. Dari hasil pemeriksaan awal, dua dari lima WN China itu tidak bisa menunjukkan dokumen berupa paspor maupun KITAS. Keberadaan mereka adalah bekerja untuk proyek jalur kereta api cepat yang merupakan proyek nasional.

"Apa kita harus percaya bahwa pekerja China itu bukan 'tentara merah' RRC?" katanya.

Karena itu, dalam segi keamanan nasional, Rico meminta semua pihak tetap mewaspadai arus kedatangan puluhan ribu tenaga kerja asal China yang masuk ke Indonesia.

"Apa dari sekian puluh ribu tenaga kerja China yang masuk ke Indonesia benar-benar pekerja atau agen rahasia dan atau tentara yang menyamar? Harus waspada," tegasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya