Berita

basuki purnama/net

Nusantara

Ahok: Penggusuran Di Jalan Lauser Mungkin Ditunda

SENIN, 09 MEI 2016 | 15:27 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Penggusuran rumah warga di kawasan Lauser, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akan ditunda.

Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Alasan penundaan karena saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah menganalisa apakah penggusuran tersebut mendesak atau tidak.

Ahok mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Walikota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, dan pihak PT PAM Jaya.

"Saya tanya sama mereka, alasannya apa mau digusur? Salah satu ada yang mengatakan itu jalur hijau. Kami juga enggak mungkin mengizinkan orang tinggal di jalur hijau," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/5).

Ahok menerangkan, di kawasan yang terletak di belakang RS Pusat Pertamina itu hanya tersisa delapan pegawai PT PAM Jaya. Sisanya, oknum yang menyewakan lahan kepada orang lain.

Namun, hingga saat ini Pemprov DKI Jakarta masih belum memutuskan apakah warga di Jalan Lauser akan mendapatkan ganti rugi apabila tempat tinggalnya digusur.

Karena itu, Ahok menilai eksekusi penggusuran bisa saja ditunda bila dirasa tidak terlalu mendesak.

"Sementara bisa enggak kita tunda? Bisa saja. Kalau enggak mendesak bisa enggak? Bisa saja. Di sungai, waduk, buat tanggul, baru enggak bisa," kata Ahok.

Beberapa waktu lalu, perwakilan warga Jalan Lauser telah melaporkan kasus ini ke Komnas HAM. Warga mengklaim sudah tinggal di tanah tersebut puluhan tahun lalu.

Sampai saat ini warga sudah menerima surat peringatan pertama yang dilayangkan PAM Jaya pada 29 April 2016 lalu, yang pada intinya PT PAM Jaya akan menyerahkan aset berupa tanah yang dihuni warga seluas 2.084 meter persegi itu kepada Pemprov DKI Jakarta.

Lahan tersebut memang pernah dimiliki PAM Jaya. Namun sekitar tahun 1950-an, PAM mengizinkan pegawainya untuk tinggal di sana. [ald]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya