Berita

Upah Layak Dan Tolak PHK, Dua Tuntutan Utama Kaum Buruh

SENIN, 02 MEI 2016 | 01:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kaum buruh di seluruh di dunia termasuk di Indonesia memperingati Hari Buruh Internasional (Minggu, 1/5). Sebelum May Day yang diperingati setiap 1 Mei, aksi buruh sendiri banyak mendapat pemberitaan dari media dalam negeri.

"Sepanjang satu tahun, buruh diberitakan sebanyak 52.162 berita," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang dalam rilisnya. Hasil survei Indonesia Indicator (I2) "Menuntut Upah Demi Hidup Layak" ini berdasarkan pantauan dari 735 media online di seluruh Indonesia pada periode April 2015  hingga April 2016.

Jika pada 2014, isu kenaikan BBM dan kesejahteraan menjadi isu utama terkait buruh. Tapi tahun ini media lebih banyak menyoroti isu yang secara eksistensial mencemaskan, yakni sistem pengupahan dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Kedua isu ini menyangkut kesinambungan dan kelayakan hidup buruh di masa depan. "Isu tuntutan kenaikan upah mendapat ekspose di media sebanyak 9.376 atau 19 persen dari total pemberitaan mengenai isu buruh," ungkapnya.

Menurut Rustika, pemberitaan seputar pengupahan didominasi oleh penolakan terhadap PP 78 tahun 2015 tentang Pengupahan yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2015 antara pengusaha dan buruh hingga penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

Selain soal upah, isu penurunan daya beli kaum buruh akibat tingginya inflasi dan melonjaknya harga kebutuhan pokok menjadi tuntutan kaum buruh yang paling banyak diekspose media. Selain itu, tuntutan kaum buruh agar sistem outsourcing dihapuskan juga mendapat perhatian dari media. Sistem outsourching dinilai menutup akses pekerjaan layak bagi buruh.

Sementara isu PHK mendapat ekspose yang besar dari media, yakni 6.059 berita. Pemberitaan mengenai PHK meningkat di bulan September 2015 dan Februari 2016. Menurut Rustika, media umumnya memberitakan penyebabnya adalah perlambatan ekonomi dan penutupan sejumlah pabrik atau perusahaan.

Selain mengekspose tuntutan kaum buruh, media tercatat paling banyak mengekspose aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang dilakukan kaum buruh. Dalam satu tahun terakhir ini media memberitakan aksi demonstrasi sebanyak 10.503 kali.

Sebanyak 3.509 atau 33,4 persennya berita tentang aksi May Day. Aksi demo buruh di Istana Negara, kata Rustika, paling banyak diberitakan sebanyak 29 persen. "Istana Negara dianggap sebagai lokasi simbolik strategis agar aspirasi dan tuntutan buruh lebih didengar oleh Presiden," papar Rustika. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

DPRD Kota Bogor Berharap Sinergitas dalam Perayaan HUT ke-79 TNI

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:47

Pram-Rano Komitmen Sehatkan Mental Warga Jakarta Lewat Ini

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:23

IKA Unpad Rekomendasikan 4 Calon Menteri Prabowo-Gibran

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:23

Dukung Egi-Syaiful, Partai Buruh Berharap Ada Kenaikan Upah

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:17

Mega-Prabowo Punya Koneksi Psikologis dan Historis

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:56

KPK OTT di Kalimantan Selatan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:14

Dharma Pongrekun: Atasi Kemacetan Jakarta Tidak Bisa Hanya Beretorika

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:11

Pram dan Rano akan Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer agar Tidak Terjerat Pinjol

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:54

Suswono Kehabisan Waktu Saat Pantun Penutup, Langsung Dipeluk RK

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:42

Badai PHK Ancam Jakarta, Pram-Rano Bakal Bikin Job Fair 3 Bulan Sekali

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:30

Selengkapnya