Berita

Komisi VIII DPR Yakin BPIH Tahun Ini Akan Turun

KAMIS, 28 APRIL 2016 | 18:37 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama masih terus membahas Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Saat ini pembahasan sudah memasuki tahap sinkronisasi seluruh harga komponen pembiayaan haji antara usulan pemerintah dan pendapat Panja BPIH Komisi VIII.

"Sejauh ini, pembahasan BPIH berjalan lancar," jelas Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay (Kamis, 28/9).

Saleh menjelaskan dalam pembahasan BPIH tersebut, ada beberapa komponen yang mendapat perhatian serius DPR, seperti penerbangan dan pemondokan. Namun, ada juga yang langsung disetujui karena memang tidak bisa ditawar seperti GSF (general service fee) yang didasarkan atas kebijakan dari Arab Saudi.


Meski begitu, Panja BPIH Komisi VIII yakin akan ada penurunan besaran BPIH tahun ini. Hal itu didasarkan pada asumsi penurunan harga avtur seiring dengan penurunan harga minyak dunia. Selain itu, kesepakatan panja BPIH komisi VIII dengan pemerintah yang hanya menggunakan dua mata uang, rupiah dan riyal, diyakini akan berpengaruh pada penurunan dana safeguarding yang selama ini diambil dari dana optimalisasi.

"Tahun lalu, dana safeguarding lebih banyak diorientasikan untuk mengantisipasi fluktuasi nilai kurs dollar. Karena tahun ini dollar tidak digunakan lagi, semestinya safeguarding juga bisa diturunkan. Sekarang tinggal mengantisipasi fluktuasi nilai riyal yang dinilai lebih stabil," ungkap anggota Fraksi PAN ini.

Selain itu, Panja BPIH Komisi VIII juga akan menyisir komponen-komponen lain yang masih bisa diefisienkan. Termasuk biaya operasional penyelenggaraan haji dalam negeri. "Jika banyak komponen yang bisa diefisienkan, tentu akan berpengaruh pada besaran BPIH yang akan ditetapkan," demikian Saleh Partaonan Daulay. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya