Berita

arminsyah/net

Hukum

Syarat Singapura Dan Biaya Jadi Alasan Sulitnya Tangkap Buronan BLBI

KAMIS, 28 APRIL 2016 | 13:24 WIB | LAPORAN:

Kejaksaan Agung masih menghitung berapa jumlah pasti buronan terpidana kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang masih berada di luar negeri.

Di luar Kejagung, beberapa pihak, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dan LSM memiliki versi sendiri-sendiri soal jumlah buronan ini.

"Belum sekarang ya. Kami akan cek lagi. Karena ada beberapa yang menyerahkan diri, tertangkap. Nanti kita evaluasi," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Arminsyah, kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (28/4).


Arminsyah mengaku Kejagung menemukan banyak kendala untuk mengembalikan mereka ke Tanah Air. Terutama, ada beberapa negara domisili para buronan yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Indonesia, salah satunya adalah Singapura.

Seperti diketahui, sempat terdengar isu bahwa perjanjian ekstradisi dengan Singapura dikaitan dengan Perjanjian Pertahanan Indonesia Singapura (Defense Cooperation Agreement/DCA). Dalam hal ini pemerintah Singapura lebih banyak menuntut keuntungan.

"Kita ambil contoh seperti Singapura. Mungkin wartawan sudah dengar, dia mau kerja sama tapi kompensasinya lain, keamanan misalnya. Dia minta angkatan udaranya diperbolehkan latihan di wilayah Indonesia," ungkap Arminsyah.

Selain perjanjian ekstradisi, masalah lainnya adalah persoalan biaya. Sebut saja untuk ongkos penerbangan tim penciduk ke negara di mana koruptor bersembunyi. Karena itu ia mengaku kerjasama dengan lembaga lain sangat membantu penegakan hukum terhadap buronan di luar negeri

"Itu (biaya) juga terbatas. Ini juga masalah. Tapi kita terbantu koordinasi kepolisian, BIN, Deplu, Menkumham. Ini yang bisa kita tingkatkan dan selalu kita koordinasikan," jelas Arminsyah. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya