Berita

Membanggakan, "Sumatra's Last Tiger" Toreh Prestasi Di Festival Film New York

SENIN, 25 APRIL 2016 | 00:04 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menyambut baik prestasi yang diraih Film "Sumatran Last Tiger". Film dokumenter yang menceritakan upaya konservasi harimau Sumatera di kawasan konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Pesisir Barat, Lampung itu, meraih perak dalam Festival Film New York 2016.

Film "Sumatran Last Tiger" sukses menumbangkan ratusan film lainnya. Prestasinya hanya bisa dipatahkan film "Vanishing King: Lion of Namib" yang menceritakan tentang terancam punahnya satwa liar Singa di Namibia, Afrika.

Meski bukan emas, tetapi levelnya dunia dan diadakan di New York, pusatnya budaya pop di Amerika.


Pihaknya senang atas torehan yang diraih tersebut karena film punya daya sihir yang luar biasa. Film Laskar Pelangi misalnya, membuat Belitung banyak dikunjungi orang. Dan saat "Sumatran Last Tiger" menyambar perak di New York, ASITA optimistis popularitas pariwisata Indonesia akan semakin moncer di level dunia.

Sama halnya ketika bintang film Julia Robert shooting di Bali untuk film Eat, Pray, Love yang berdampak pada brand pulau dewata itu. Persis dengan Lady Diana dan Mick Jagger di Pulau Moyo, Sumbawa, NTB. Atau David Beckham dan Richard Gere di Borobudur, Jawa Tengah.

"Apalagi film bertema alam dan satwa liar di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) ini mengalahkan ratusan film dokumenter lainnya. Saya yakin setelah ini akan makin banyak wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Bukit Barisan Selatan," papar Ketua Umum ASITA, Asnawi Bahar, Minggu, (23/4).

Berkat "Sumatran Last Tiger," dunia jadi tahu gambaran harimau Sumatera yang pernah berkonflik dengan manusia dan kemudian dilepasliarkan kembali ke area konservasi alam seluas kurang lebih 50.000 hektare di TNBBS.

Media-media internasional jadi ikut merekam bahwa di seluruh Sumatera, harimau yang tersisa tinggal sekitar 500 ekor. Semua diekspos dengan panorama alam liar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang menawan.

Secara tidak langsung pariwisata Indonesia ikut terekspos, ikut terangkat, ikut terdongkrak oleh film "Sumatran Last Tiger". Ini punya daya ledak yang besar karena banyak media internasional ikut mempublikasikan ini,” ungkapnya.

Menpar Arief Yahya juga mengapresiasi prestasi karya anak-anak bangsa di level dunia. Ini semakin meyakinkan bahwa negeri ini mampu bersaing di cultural industry atau creative industry.

"Dalam The Future Shock, Alvin Tofflre menyebut tiga gelombang revolusi industry. Pertama agriculture, kedua manufacture, ketiga teknologi informasi. Saat ini kita sudah melewati ketiganya, dan memasuki era revolusi baru, yang dinamakan cultural industry atau creative industry. Di sinilah bangsa ini bisa berkompetisi,” sebut Arief Yahya.

Prestasi demi prestasi di Kemenpar itu juga tidak lain dari sector kreatif. Bukan manufacture, atau pabrik-pabrik. Kita tidak mungkin bisa bersaing dengan China kalau bermain di manufacture. Tetapi kalau pekerjaan kreatif, saya yakin, kita tidak kalah. Kemenangan film documenter Sumatran Last Tiger ini adalah salah satu contohnya,” ujar Menpar.

Sebelumnya, film dengan tema Raja Ampat, Wonderful Indonesia-West Papua, produksi Kemenpar menyambar award paling puncak di Bulgaria. Persisnya di Kota Veliko Tarnovo, dengan kategori corporate tourism film/spot pada sub kategori advertising di festival pariwisata budaya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya