Berita

foto: rmol

Pemuda Muhammadiyah, Gagah Di Luar Melankolis Di Rumah

SABTU, 23 APRIL 2016 | 16:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemuda Muhammadiyah meluncurkan Program Gerakan Ayah Hebat di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, siang ini (Sabtu, 23/4). Program ini merupakan turunan dari Gerakan Berjamaah Melawan Korupsi.

"Hari ini kita berkumpul bersama keluarga ayah hebat. Kita meluncurkan Gerakan Ayah Hebat," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam sambutannya.

Dia menjelaskan, lewat program tersebut, pihaknya ingin mengajak para orang tua terutama bapak atau ayah untuk memperkuat keluarga. Bahwa tugas mendidik tidak hanya dibebankan kepada ibu, tapi juga ayah.


"Pemuda Muhammadiyah itu gagah di luar, di rumah melankolis. Kami berani membela keluarga Siyono, tapi kami cinta anak-anak kami, kami cinta generasi berikutnya," jelas Dahnil.

Menurutnya, program ini sangat penting, mengingat banyak anak-anak saat ini sangat jarang mendapatkan kasih sayang orangtua. Selain karena sang ayah sibuk mencari nafkah, juga mengidap pemikiran bahwa mendidik anak adalah tugas sang istri.

"Banyak sekali anak-anak kita kehilangan ayah, menjadi yatim padahal mereka punya ayah. Itulah kenapa kami mendorong gerakan ayah hebat supaya ayah hadir di tengah keluarga. Dan kita mulai gerakan antikorupsi dari rumah," sambung Dahnil yang juga dosen Untirta, Serang, Banten ini.

Gerakan Ayah Hebat ini merupakan kerjasama Pemuda Muhammadiyah dengan Indonesia Corruption Watch. "Semoga koalisi permanen Pemuda Muhammadiyah dan Indonesia Corruption Watch ini melahirkan ayah-ayah hebat, yang dari situ lahir anak-anak hebat," tandas Dahnil yang sejak awal deklarasi Gerakan Berjamaah Melawan Korupsi menggandeng ICW.

Sementara itu pada saat yang sama, ICW meluncurkan album Lagu Anak Hebat. Album yang berisi lagu-lagu penanaman kesadaran antikorupsi sejak dini tersebut berisi 10 judul. Yaitu, Tepat Waktu, Taat, Indonesia Kucinta, Berbagi Itu Indah, Mainan Bersama, Super Hero, Sabar, Antri Masuk Kelas, Aku Anak Indonesia, dan Pemberani.

Koordinator ICW Ade Irawan mengakui upaya Komisi Pemberantasan Korupsi yang terus melakukan penindakan lewat sejumlah operasi tangkap tangan. Bahkan, buronan kasus korupsi juga berhasil ditangkap dan dipulangkan. Menurutnya, hal itu bagus agar menimbulkan efek jera.

"Walau penting, penindakan saja tidak cukup. Sementara kasus korupsi pasti lebih banyak dibanding yang ditangkap," tegasnya

Karena itulah, aspek pencegahan tak bisa disampingkan. Makanya menurutnya, gerakan menciptakan keluarga antikorupsi penting. Penaman antikorupsi dilakukan sejak dini. Salah satunya, lewat lagu-lagu seperti yang diluncurkan ICW. Lewat gerakan tersebut, dia berharap akan lahir keluarga antikorupsi dan semoga mau bergabung dalam gerakan berjamaah anti korupsi.

Dalam acara tersebut, juga dibacakan secara bersama-sama "Deklarasi Keluarga Antikorupsi". Isinya:

Kami keluarga antikorupsi berjanji untuk mendukung gerakan pemberantasan korupsi dengan:

1. Menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai antikorupsi yaitu: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil kepada semua anggota keluarga.

2. Saling menjaga antaranggota keluarga dari praktek korupsi.

3. Menjadikan nilai-nilai antikorupsi sebagai pedoman dalam kehidupan masyarakat.

Usai pembukaan dan pembacaan deklarasi, acara kemudian dilanjutkan dengan seminar tentang parenting dan lomba mewarnai. Seminar yang menghadirkan pembicara dari Kemendiknas, KPK, KPAI dan Pemuda Muhammadiyah itu diikuti sekitar 200 pasangan suami istri. Sementara anak-anaknya mengikuti lomba mewarnai. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya