Berita

Dahnil Anzar Simanjuntak/net

Politik

Pemuda Muhammadiyah: DPR Membawa Indonesia Ke Era Kegelapan Demokrasi

SABTU, 23 APRIL 2016 | 09:30 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Era kegelapan demokrasi Indonesia sedang terasa saat ini ketika reformasi yang susah payah diperjuangkan malah dibelokkan oleh para elite utama demokrasi.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah,
Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada redaksi, Sabtu (23/4).

Dahnil menyebut, elite utama demokrasi adalah partai politik melalui anggotanya di DPR RI. Menurutnya, tindakan para elite politik itu sedang mengarahkan Indonesia ke era kegelapan demokrasi melalui tirani partai politik.

Dahnil menyebut, elite utama demokrasi adalah partai politik melalui anggotanya di DPR RI. Menurutnya, tindakan para elite politik itu sedang mengarahkan Indonesia ke era kegelapan demokrasi melalui tirani partai politik.

Dahnil pun menyebut tanda-tandanya. Antara lain, usaha mempersulit calon independen; usaha mengembalikan Anggota DPR yang maju sebagai calon Kepala Daerah tidak perlu mundur lebih dulu; berusaha mengembalikan TNI/Polri ke gelanggang politik praktis melalui izin tidak perlu mundur bila ingin maju sebagai Kepala Daerah; serta usaha mendesain UU Terorisme yang cenderung represif dan abai terhadap hak asasi manusia.

"Usaha menggiring kepada era kegelapan demokrasi ini adalah bukti bahwa politisi Indonesia melalui partai politik yang ada tidak siap dengan dinamika demokrasi yang berkemajuan, sebaliknya masyarakat Indonesia semakin matang dan berkemajuan dalam berdemokrasi," katanya.

Justru, watak demokrasi rakyat yang berkemajuan dan mulai matang tersebut berusaha dibusukkan oleh elite demokrasi di DPR.

"Berangkat dari fakta itu, saya kira masyarakat sipil harus berjamaah menolak usaha perubahan UU yang mengarah pada usaha menggiring masuk pada era kegelapan demokrasi Indonesia," tegasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya