Berita

ahok/net

Nusantara

Ini Beda Gubernur Ahok Dengan Komjen Buwas

SELASA, 12 APRIL 2016 | 00:15 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kalau Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) "buas" dalam membasmi narkoba, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) malah "buas" melakukan penggusuran terhadap warga pribumi.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian for Transparency and Acountability (Infra), Agus A. Chairuddin kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/4).

Dia mengaku warga Ibukota sudah geram dengan penggusuran demi penggusuran yang dilakukan Ahok, apalagi penggusuran-penggusuran itu dengan melibatkan prajurit tempur.


"Ahok sudah berulang kali lakukan penggusuran menggunakan aparat TNI dan Polri tanpa melalui mekanisme enam tahapan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Agus.

Diketahui, Ahok sudah beberapa kali melakukan penggusuran, di Waduk Pluit, Pasar Pagi Tambora, Kampung Pulo, Kalijodo, dan terakhir di Pasar Ikan Luar Batang Penjaringan.

Analisa Infra, sejak penggusuran-penggusuran itu terdapat kepentingan pengembang reklamasi pulau yaitu pasokan air dari aliran 13 sungai di Jakarta untuk memasok kebutuhan air tawar bagi 17 pulau hasil reklamasi ala Ahok itu.

"Maka tidak mengherankan ambisi "kebuasan" Ahok tetap laksanakan reklamasi 17 pulau tanpa payung hukum, dan lebih ironis sudah mengkangkangi peraturan perundang-undangan hukum administrasi tata kelola pemerintahan yang berlaku di NKRI," papar Agus.

Dia menambahkan, Ahok yang hanya menggantikan Jokowi saja melakukan reklamasi dan menggusur paksa warga pribumi menggunakan kekuatan aparat TNI dan Polri. Apalagi kembali jadi gubernur pada Pilkada 2017 nanti, dipastikan seribu persen Ahok akan tetap melanjutkan reklamasi 17 pulau.

"Dan apabila Ahok terpilih pada Pilpres 2019 jadi wakil presiden atau presiden, jangan kaget dipastikan seluruh wilayah RI ada reklamasi, dan penggusuran paksa warga pribumi menggunakan aparat TNI dan Polri," tukas Agus. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya