Berita

ketum pan zulkifli hasan

Dibahas Di Rapimnas, BM PAN Dukung Muhammadiyah Usut Kematian Siyono

JUMAT, 08 APRIL 2016 | 21:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Sekjen DPP BM PAN Ahmad Yohan menyesalkan pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan bahwa ada kelompok pro teroris yang ikut mengadvokasi keluarga almarhum Siyono disesalkan.

Karena itu berarti Irjen Anton menuding Muhammadiyah sebagai lembaga utama yang mengungkap misteri kematian Siyono di tangan Densus tersebut.

Dia menilai kematian Siyono menunjukkan Polri khususnya Densus 88 tidak profesional dan diduga telah menggunakan kekerasan. Oleh karena itu, sebagai ormas Islam, Muhammadiyah patut mengusut penyebab kematian warga Klaten itu.

"Apa yang dilakukan Muhamadiyah adalah menuntut keadilan atas meninggalnya Siyono yang dianggap tidak wajar saat diperiksa Densus 88," tegas Yohan dalam keterangan pers di sela-sela acara Rapimnas BM PAN di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (8/4).

Menurutnya, kematian Suyono dalam mobil Densus 88 adalah preseden buruk bagi prinsip-prinsip demokrasi dan kemanusian di tubuh Polri. "Kalau Densus 88 dibentuk hanya untuk membunuh, apa bedanya Densus 88 dengan teroris? Densus 88 dibubarkan saja, jika tidak memiliki protap yang jelas dalam penanganan teroris," tandasnya.

Makanya, melalui Rapimnas BM PAN, Yohan mengusulkan agar Irjen Anton Charliyan diberhentikan dari jabatan Kadiv Humas Polri. "Melalui forum Rapimnas ini, saya juga mengusulkan pembentukan komisi khusus untuk membahas dukungan BM PAN terhadap Muhammadiyah dalam pengusutan kematian Siyono," tandasnya.

Irjen Anton sendiri membantah dia mengatakan seperti yang dituduhkan. "Saya tidak pernah menuduh Muhamadiyah pro teroris. Ini hak jawab saya. Setelah itu ingat, kita sedang memerangi teroris," tegasnya.

Katanya, polemik itu berawal dari pertanyaan wartawan kepadanya soal pembelaan Muhammadiyah terhadap keluarga almarhum Siyono.

"Salah satu dari rekan Anda (wartawan) mengatakan 'Pak selama ini yang aktif membela Siyono, yaitu aktivis Muhammadiyah. Dengan demikian Muhammadiyah pro teroris ya?' jelas mengutip pertanyaan wartawan tersebut.

Dia mengklaim memiliki rekamannya suara dari wartawan yang bertanya tersebut. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

DPRD Kota Bogor Berharap Sinergitas dalam Perayaan HUT ke-79 TNI

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:47

Pram-Rano Komitmen Sehatkan Mental Warga Jakarta Lewat Ini

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:23

IKA Unpad Rekomendasikan 4 Calon Menteri Prabowo-Gibran

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:23

Dukung Egi-Syaiful, Partai Buruh Berharap Ada Kenaikan Upah

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:17

Mega-Prabowo Punya Koneksi Psikologis dan Historis

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:56

KPK OTT di Kalimantan Selatan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:14

Dharma Pongrekun: Atasi Kemacetan Jakarta Tidak Bisa Hanya Beretorika

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:11

Pram dan Rano akan Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer agar Tidak Terjerat Pinjol

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:54

Suswono Kehabisan Waktu Saat Pantun Penutup, Langsung Dipeluk RK

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:42

Badai PHK Ancam Jakarta, Pram-Rano Bakal Bikin Job Fair 3 Bulan Sekali

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:30

Selengkapnya