Berita

ratna sarumpaet/net

Nusantara

Ratna Sarumpaet: Warga Luar Batang Dibiarkan Kebingungan Dan Tertekan

KAMIS, 07 APRIL 2016 | 18:56 WIB | LAPORAN:

Ratna Sarumpaet Crisis Centre (RSCC) akan mengawal warga Luar Batang, Jakarta Utara, agar penggusuran terhadap pemukiman mereka urung dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Salah satu alasan perlawanan dilakukan karena lahan yang akan digusur berisi cagar budaya yaitu Masjid Jami Keramat, Pasar Ikan, dan Kampung Luar Batang.

Sebelumnya, warga sudah lama merasa gelisah karena sering didatangi pejabat Pemprov DKI yang bicara tentang ide-ide program, tentang perapihan tata kota, namun tanpa pernah terus terang mengatakan bahwa Pemprov DKI berencana menggusur kampung mereka.


Pada 24 Maret 2016, terbit surat dari Camat Penjaringan yang berisi Pemberitahuan dibagi-bagikan ke rumah-rumah warga disusul kedatangan aparat Kepolisian dan TNI.

"Jadi selama ini, tidak pernah terjadi dialog antara Pemprov DKI dan warga. Warga dibiarkan kebingungan dan tertekan," ujar Ratna Sarumpaet di lokasi pemukiman warga, Kamis (7/4).

RSCC meminta agar Pemprov DKI menganulir keputusan menggusur kampung Luar Batang, dan mengubah konsepnya menjadi pemugaran dan perbaikan yang tidak merusak Pasar Ikan dan Masjid Jami karena merupakan wilayah Cagar Budaya, dan tidak melakukan pemindahan warga.

"Pemindahan warga harus beralasan kuat, dan prosesnya harus memenuhi seluruh syarat-syarat relokasi, dilakukan secara terbuka dan pendekatan manusiawi dan beradab," tegas Ratna.

Ratna menjanjikan pendampingan terus menerus kepada warga sehingga tidak terjadi penggusuran. Ia meminta warga kompak dan tidak terpecah-pecah menyikapi rencana penggusuran yang merugikan warga.

"Saya akan meminta Kapolda dan Pangdam untuk jangan mendukung pengembang. Besok saya akan menghadap, minta betul agar mereka peduli kali ini," tegasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya