Berita

Soal Pengampunan Pajak, Ini Negara Untuk Siapa Sih?

RABU, 06 APRIL 2016 | 21:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Tokoh nasional Rachmawati Soekarno tidak heran Pemerintahan Jokowi mendesak DPR RI segera menyelesaikan pembahasan RUU Pengampunan Pajak atau tax amnesty. Karena menurutnya, Jokowi hanya menjalankan keinginan PDIP.

"Jokowi hanya pesuruh partai yang merasa utang budi kepada bosnya, pelanggaran terhadap UU Nomor 17 terus berlangsung, paralel dengan kesengsaraan rakyat," ucap Rachmawati (Rabu, 6/4).

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini sendiri mempertanyakan urgensi UU tersebut.

"Tax Amnesty untuk para kapitalis yang bawa dananya keluar negeri. Lantas orang asing yang masuk Indonesia investasi miliaran bahkan triliunan dibiarkan menikmati bisnisnya tanpa dikenakan pajak besar? Ini negara untuk siapa sih?" ungkapnya.

"Rakyat diburu pajak uangnya untuk bayar pengemplang pajak para obligor hitam dan APBN disedot Rp 60 triliun tiap tahun. Semenatara Komisi XI DPR hanya 4D, datang- duduk- dengar- duit, membiarkan Mega korupsi berlangsung dari 2003 sejak era Megawati, tandasnya.

Pemerintah memang mengharapkan pembahasan RUU tersebut sudah bisa dimulai pada awal sidang DPR pekan ini hingga 29 April mendatang. "Kami berharap pembahasan tersebut sudah bisa dilakukan saat ini," ujar Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung di kantornya, Jakarta, Rabu (6/4).

Sementara itu, Rapat Badan Musyawarah DPR memutuskan penundaan pembahasan RUU Pengampunan Pajak tersebut. Parlemen menilai sebelum melakukan harus berkonsultasi lebih dulu dengan pemerintah.

Menurut Wakil Ketua DPR Fadli Zon, RUU Pengampunan Pajak tidak bisa ditindaklanjuti hingga konsultasi bersama pemerintah selesai digelar. DPR ingin mengetahui peta jalan pemerintah terkait pengampunan pajak. Apalagi, baru-baru ini terungkap dokumen Panama Papers soal penghindaran kewajiban membayar pajak.

"Kami ingin tahu berapa perkiraan uang yang masuk ke dalam negeri (dengan penerapan RUU Pengampunan Pajak)," tandas Fadli. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

DPRD Kota Bogor Berharap Sinergitas dalam Perayaan HUT ke-79 TNI

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:47

Pram-Rano Komitmen Sehatkan Mental Warga Jakarta Lewat Ini

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:23

IKA Unpad Rekomendasikan 4 Calon Menteri Prabowo-Gibran

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:23

Dukung Egi-Syaiful, Partai Buruh Berharap Ada Kenaikan Upah

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:17

Mega-Prabowo Punya Koneksi Psikologis dan Historis

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:56

KPK OTT di Kalimantan Selatan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:14

Dharma Pongrekun: Atasi Kemacetan Jakarta Tidak Bisa Hanya Beretorika

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:11

Pram dan Rano akan Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer agar Tidak Terjerat Pinjol

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:54

Suswono Kehabisan Waktu Saat Pantun Penutup, Langsung Dipeluk RK

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:42

Badai PHK Ancam Jakarta, Pram-Rano Bakal Bikin Job Fair 3 Bulan Sekali

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:30

Selengkapnya