Berita

net

Nusantara

Tidak Ada Soal Braille, Pemerintah Diskriminasi Tuna Netra

RABU, 06 APRIL 2016 | 20:25 WIB | LAPORAN:

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat sejumlah masalah dalam penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2016.

Terhitung sejak 2011, FSGI kembali membuka Posko Pengaduan UN untuk keenam kalinya. Pada hari kedua pelaksanaan UN, posko yang dibuka sejak 1 April telah menerima 10 laporan yang berasal dari Tasikmalaya, Kupang, Karawang, Medan, Mataram, Karanganyar, Sidoardjo, Makassar dan Jakarta.

"Dibandingkan tahun 2011-2014 di mana UN masih menjadi penentu kelulusan, maka laporan tahun 2015 dan 2016 terbilang menurun drastis dari jumlah laporan atau pengaduan yang masuk," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti kepada redaksi, Rabu (6/4).


Namun begitu, FSGI masih mendapati laporan kesalahan dalam penyelenggaraan UN tahun ini. Seperti masalah teknis listrik padam di Tasikmalaya dan Kupang atau masalah server komputer yang tidak bisa terkoneksi ke server pusat selama tiga jam di salah satu sekolah di Karawang.

"Hal ini membuat para peserta UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) sempat panik karena terlalu lama menunggu," ujar Retno.

Terlebih, tidak disediakannya soal ujian dengan huruf Braille membuat peserta penyandang tuna netra kesulitan. Laporan ini berasal dari Mataram, Jakarta, Karanganyar, Sidoardjo dan Makassar.

Menurut Retno, pengadaan materi soal Braille yang cukup mahal diduga menjadi penyebab penyelenggara UN setempat tidak menyediakan. Diperkirakan, biaya pembuatan soal Braille mencapai Rp 500 ribu per soal, meski seharusnya harga tidak menjadi halangan bagi pemerintah.

"Soal dibacakan pengawas, namun peserta tetap merasa kesulitan karena soal-soal yang disertai gambar, simbol, dan grafik tidak bisa dijelaskan si pengawas. Sehingga peserta tuna netra dipaksa berimajinasi. Hal ini bentuk diskriminasi pemerintah terhadap penyandang disabilitas," tegas Retno. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya