Berita

syahrul efendi dasopang

KOPAI: Kasus Penghilangan Nyawa Siyono Harus Dibawa Ke Pengadilan

RABU, 06 APRIL 2016 | 16:42 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komite Penduduk Asli Indonesia (KOPAI) mengapresiasi langkah Muhammadiyah mengadvokasi keluarga almarhum Siyono yang mencari keadilan.

Tim Dokter Forensik Muhammadiyah pun sudah melakukan autopsi terhadap warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kabupaten, Klaten tersebut pada Minggu lalu meski sempat dihalangi-halangi sebelumnya.

"(KOPAI) mendukung 100 persen Parsyarikatan Muhammadiyah, khususnya Pemuda Muhammadiyah," ujar Ketua KOPAI Syahrul Efendi Dasopang dalam pesan singkatnya (Rabu, 6/4).

Setidaknya ada tiga temuan Tim Dokter Forensik Muhammadiyah.

Pertama, patut diduga jenazah Siyono belum pernah dilakukan autopsi oleh siapapun. Sebelumnya, Polri mengklaim sudah melakukan autopsi meski kemarin disebutkan tidak ada autopsi berdasarkan permintaan keluarga.

Kedua, ditemukan luka di beberapa bagian tubuh akibat benturan keras alat/benda tumpul. Ketiga, ditemukan patah tulang jenazah.

Tim Dokter Forensik sendiri memerlukan waktu paling lama 10 hari untuk meneliti lebih jauh di laboratorium.

Namun melihat sikap Polri yang tidak arif dalam menanggapi temuan autopsi tersebut, Syahrul menegaskan kasus penghilangan hak hidup almarhum Siyono yang melibatkan aparat harus diteruskan ke pengadilan.

"Undang-undang Hak Asasi Manusia hendaknya dikenakan pada pihak-pihak yang terlibat," tegas Syahrul. (Baca: Terkait Siyono, Muhammadiyah Ingatkan Polri Tak Buat Kebohongan Baru Lagi).

Menurutnya, membawa kasus ini hingga ke pengadilan penting untuk memastikan tidak terjadi kesewenang-wenangan atas nama kepentingan negara. Hal ini juga penting untuk memberikan ketenteraman batin bagi masyarakat ke seluruhan.

"Seiring menarik kasus ini ke pengadilan, KOPAI juga menuntut supaya dilakukan audit keuangan dan kinerja Densus 88," demikian tokoh muda yang juga mantan Ketua Umum PB HMI ini.

Siyono tingkap Densus 88 Anti Teror karena diduga terlibat jaringan terorisme. Namun, menurut keterangan Polri, dia meninggal dunia setelah terjadi perkelahian dengan anggota Densus di mobil dalam perjalanan menuju lokasi penyimpanan senjata. Polri sendiri mengaku anggota Densus lalai dalam mengawal Siyono.  [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jelang Lengser, Jokowi Minta Anak Buah Kendalikan Deflasi Lima Bulan Beruntun

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:00

Kekerasan Terhadap Etnis Uighur Ubah Hubungan Diplomatik di Asteng dan Astim

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:57

Zulhas Janji akan Kaji Penyebab Anjloknya Harga Komoditas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:49

2 Wanita ODGJ Hamil, Kepala Panti Sosial Dituding Teledor

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:46

Hubungan Megawati-Prabowo Baik-baik Saja, Pertemuan Masih Konsolidasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:36

Pasar Asia Menguat di Senin Pagi, Nikkei Dibuka Naik 2 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30

Riza Patria Minta Relawan Pakai Medsos Sosialisasikan Program

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:29

Penampilan 3 Cawagub Dahsyat dalam Debat Pilkada Jakarta

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:26

Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pembeli di Asia

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:17

PDIP Ingatkan Rakyat Tak Pilih Pemimpin Jalan Pintas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:16

Selengkapnya