Berita

M. TAUFIK/NET

Nusantara

SUAP PODOMORO

KPK Harus Segera Periksa Kakak Kandung M.Sanusi

SELASA, 05 APRIL 2016 | 10:46 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selayaknya juga memeriksa pimpinan Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta dalam penyelidikan kasus suap proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta.   

"Ya semua yang terindikasi terlibat harus segera diperiksa, terutama pimpinan Balegda," tegas pengamat kebijakan dari Publik Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah, Selasa (5/4).

Lembaga Balegda adalah yang menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Zonasi Wilayah Laut dan Pulau Pulau Kecil dan Raperda Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dipimpin Mohamad Taufik, selaku ketua dan Merry Hotma dari Fraksi PDI Perjuangan, selaku wakil ketua.


Amir menilai pemeriksaan pimpinan Balegda sangat penting, karena draft Raperda yang diserahkan Pemerintah Provinsi DKI dengan hasil akhir pembahasan sudah melenceng jauh. Salah satunya berkait kewajiban pengembang menyerahkan lahan hasil reklamasi sebesar 15 persen kepada pemerintah.

Hal senada juga dikemukakan koordinator Masyarakat Anti-Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman. Menurut Boyamin, Taufik yang harus diperiksa lebih dulu karena ada indikasi bersinggungan langsung dengan Muhammad Sanusi. Ruang kerja Taufik juga sudah disegel. Sebagai ketua Balegda, Taufik yang berhubungan dengan Komisi D pimpinan Sanusi yang juga adik kandungnya.

"Tidak ada alasan bagi KPK untuk tidak sesegera mungkin memeriksa Taufik. Setelah itu periksa semuanya, termasuk Ahok," desak Boyamin.

Pasca penahanan Sanusi, beredar sejumlah nama anggota DPRD yang diduga menerima suap tahap pertama dari pengembang 17 pulau, PT Agung Podomoro Land.

Mengutip dari RMOLJakarta.Com, tercatat ada 20 nama anggota politisi Kebon Sirih yang menerima suap. Bentuk suapnya bermacam-macam, seperti liburan bersama keluarga ke Amerika Serikat, umrah ke Saudi Arabia bersama keluarga, hingga mobil mewah Alphard.

Mereka yang menerima suap itu berasal dari Fraksi PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya