Untuk pertama kali, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencanangkan Kampung KB tingkat provinsi di Provinsi Kalimantan Utara yakni di Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan.
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menurut data BPS mencapai 3,8 persen per tahun, lebih tinggi dari angka rata-rata nasional yang hanya mencapai 1,49 persen pertahun.
Laju pertumbuhan penduduk disebabkan dua faktor yakni akibat kelahiran dan migrasi. Dari angka kelahiran tercatat 1,2 persen jauh di bawah rata-rata nasional , namun yang lebih tinggi adalah diakibatkan migrasi mencapai 2,6 persen sehingga totalnya mencapai 3,8 persen per tahun. Laju pertumbuhan penduduk Kaltim menduduki ranking 3 nasional setelah Provinsi Papua dan Riau.
Kota Tarakan adalah kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara, memiliki luas wilayah 250,80 km. Jumlah penduduk Kota Tarakan terus meningkat. Pada tahun 2014 menurut data BPS tercatat 227.200 jiwa, dengan rincian jumlah laki-laki 119.000 dan perempuan 108.200.
Kota Tarakan terdiri dari 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan. Kota Tarakan memiliki posisi yang strategis bagi Pulau Kalimantan, yaitu sebagai penggerak pertumbuhan wilayah utara Kalimantan, gerbang kedua setelah Kota Balikpapan, selain merupakan kota transit perdagangan antara Indonesia, Malaysia dan Filipina.
Di Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan, di mana Kampung KB dilaksanakan, berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, dari jumlah 3.234 KK sekitar 556 KK tergolong masyarakat miskin. Jumlah ini lebih banyak dibanding 20 kelurahan lainnya. Kemudian peserta KB juga tergolong sedikit, terutama peserta KB jangka panjang hanya berjumlah 99 akseptor. Mayoritas penduduk kelurahan Juata Laut adalah nelayan.
Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, mengingatkan pesan dari Presiden Jokowi bahwa keluarga yang sehat dan sejahtera harus direncanakan. Jumlah anak sebaiknya dibatasi dua anak cukup.
Sementara itu Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty, berharap agar nantinya Kampung KB yang telah dibentuk ini dapat dikelola dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya Kampung KB, diharapkan manfaat Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga atau KKBPK dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di wilayah kategori miskin, padat penduduk, terpencil yang tersebar di Indonesia.
Kampung KB menjadi inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas KKBPK secara utuh di lini lapangan. Ringkasnya, Kampung KB sebagai miniatur pelaksanaan total Program KKBPK secara utuh yang melibatkan dan bersinergi dengan Kementerian/Lembaga dan mitra kerja lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di tingkatan pemerintahan terendah.
[ald]