Berita

ilustrasi/net

Nusantara

DPRD Bojonegoro Desak Pemerintah Tetapkan Formula Harga Mulut Sumur

RABU, 30 MARET 2016 | 18:54 WIB | LAPORAN:

DPRD Bojonegoro meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera memberikan pasokan minyak mentah dari hasil produksi Blok Cepu kepada PT TRI Wahana Universal (TWU).

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Ali Machmudi, menanggapi berhentinya produksi kilang mini TWU di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.

"Kami mendesak pemerintah bisa memasok kembali minyak mentah produksi Blok Cepu ke kilang minyak yang dikelola TWU," kata Ali, kepada wartawan.


Menurut Ali, pemerintah semestinya segera memberikan kepastian pasokan minyak mentah kepada kilang minyak yang dikelola TWU karena kilang itu telah berhenti berproduksi sejak 20 Januari 2016.

Kini TWU masih dalam posisi menunggu ketetapan pemerintah menentukan harga minyak mentah dengan formula harga mulut sumur.

Ali menegaskan, keberadaan kilang mini TWU sesungguhnya telah membawa dampak ekonomi dan sosial yang signifikan kepada masyarakat sekitar dan Pemerintah Bojonegoro secara umum.

"Keberadaan kilang minyak yang dikelola TWU membawa dampak keterlibatan tenaga kerja, juga angkutan truk bahan bakar minyak (BBM), juga kegiatan ekonomi masyarakat lainnya di sekitar kilang minyak," jelas dia.

Sejalan dengan Ali, Sekretaris Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri, mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah aktif untuk melakukan pertemuan baik dengan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR untuk mendorong pemerintah melakukan penetapan harga mulut sumur bagi kilang mini milik PT TWU.

Menurut Lasuri, harga dengan titik serah mulut sumur untuk TWU dianggap lebih wajar dibandingkan dengan titik serah di FSO Gagak Rimang yang memperhitungkan cost recovery, mengingat TWU mengambil minyak mentahnya di mulut sumur Lapangan Banyu Urip.  

Keberadaan TWU juga dirasakan positif oleh pengusaha transporter di wilayah Bojonegoro. Pemilik transporter PT Bahana Multiteknik, Budi Utomo, mengatakan bahwa bisnisnya secara otomatis terhenti akibat TWU berhenti beroperasi.

"Sekarang boleh dibilang kita sedih dan khawatir dimana bisnis kita semua tergantung dengan yang ada di Bojonegoro ini, khususnya di TWU. Secara langsung BMT akan mengalami kerugian besar atau mengalami hal yang sama seperti TWU," kata Budi.

Selama ini, Budi menjalankan bisnis transporternya dengan mengangkut hasil olahan kilang mini TWU kepada konsumennya di sekitaran pulau Jawa. Menurutnya, hasil olahan TWU khususnya produk HSD (High Speed Diesel) lebih bagus dibanding dengan hasil olahan dari produk impor.

"Minyak yang dari impor itu kurang bagus, beda dengan posisi di kilang TWU. Jadi karena kita sudah mengalami beberapa transaksi baik di Jawa ataupun di tempat lain, bahwa minyak HSD khususnya produk dari TWU itu beda. Bahkan bagus banget," imbuh Budi.

Ditambah lagi harga produk HSD TWU yang non-subsidi tersebut bisa bersaing dengan harga HSD atau solar yang ada di pasar yang merupakan produk yang disubsidi. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya