Berita

Catat, Saat Ini Kita Sedang Memasuki Revolusi Creative Industry

SENIN, 28 MARET 2016 | 21:47 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif atas rencana besar Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti untuk menjadikan daerahnya lebih fokus ke sektor pariwisata. Karena pariwisata punya masa depan yang cerah.

"Agriculture itu revolusi di gelombang I, lalu disusul revolusi industri atau manufacture di gelombang II. Dan teknologi informasi di gelombang III. Saat ini kita sedang memasuki pintu masuk gelombang IV, revolusi creative industry, atau cultural industry," jelas Arief Yahya (Senin, 28/3).

Karena itu, Menpar sangat antusias dengan semangat Gubernur Bengkulu itu. Dia juga memastikan akan mendukung event Festival Tabot dan Festival Bumi Raflessia di Bengkulu 2016. Ke depan, juga akan memberi dukungan yang lebih besar bagi promosi dan festival sebagai kalender event besar sesuai harapan DPR RI dan Gubernur Bengkulu.

Tekad Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti tersebut terungkap saat menerima kunjungan 16 anggota Komisi X DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Sutan Adil Hendra pekan lalu. "Dibutuhkan strategi kuat untuk melompat maju. Pariwisata adalah jalan paling masuk akal untuk memajukan ekonomi rakyat. Kami mohon objek wisata di Bengkulu lebih banyak dipromosikan ke depan," ucap Ridwan Mukti.

Karena tokoh yang baru dilantik sebagai orang nomor satu di Bengkulu ini meminta pemerintah pusat membantu pembangunan infrastruktur yang terkait dengan pariwisata di provinsi yang ia pimpin tersebut.

Pasalnya, Bengkulu memang lokasinya cukup terpencil di balik Bukit Barisan. Akses menuju ke sana melalui jalan darat membutuhkan waktu lama. Sementara frekuensi penerbangan, atau akses melalui jalur udara juga belum maksimal. Praktis, Bengkulu menjadi provinsi yang tertinggal dari provinsi lain di Pulau Sumatera.

Apalagi, selama ini infrastruktur pariwisata di Bengkulu tidak tertangani dengan optimal. Sumber alam dan mineral di Bengkulu ini cadangannya kecil. Kelapa sawit juga dimiliki orang luar, dampak ekonomisnya sangat tipis. Hanya pariwisata yang membuat kami lebih optimis. Untuk itu kami mohon perhatian pemerintah pusat dan DPR RI, mebantu pengembangan pariwisata di Bengkulu,” kata Ridwan Mukti.

Setelah urusan infrastruktur diperbaiki, lanjut Ridwan Mukti, mulai dipikirkan direct flight dari Singapore dan Malaysia. Dari kota-kota lain di tanah air juga harus diperbanyak, sehingga Bengkulu bukan asing” di negeri sendiri.

Sementar itu, Sutan Adil Hendra juga menjelaskan, potensi Bengkulu di sektor pariwisata cukup besar. Ada banyak objek wisata yang bisa dikembangkan untuk menjadi daya tarik public untuk datang ke sana. "Silakan dieksplorasi, mana saja objek yang bisa dijadikan momentum untuk pengembangan sector pariwisata," kata Sutan Adil.

Sutan meminta kepada semua pihak untuk bersinergi, berkoordinasi, bekerjasama untuk memajukan pariwisata Bengkulu. Pihaknya akan terus mengawal, dan mendorong agar pariwisata menjadi kekuatan utama penopang ekonomi Bengkulu. Anggaran untuk mempromosika kawasan pariwisata juga akan terus dinaikkan, agar makin efektif dalam percepatan pencapaian target.

"Ingat, target 2019 adalah 20 juta wisman. Tentu itu bukan angka yang sederhana, harus dikeroyok bersama-sama," lanjut dia, yang dalam kunjungan itu, bersama rombongan Komisi X DPR RI sempat meninjau obyek wisata andalan Bengkulu, Benteng Marlborough, Rumah Bung Karno, Pantai Panjang yang memiliki pasir putih yang indah dan bersih. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jelang Lengser, Jokowi Minta Anak Buah Kendalikan Deflasi Lima Bulan Beruntun

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:00

Kekerasan Terhadap Etnis Uighur Ubah Hubungan Diplomatik di Asteng dan Astim

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:57

Zulhas Janji akan Kaji Penyebab Anjloknya Harga Komoditas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:49

2 Wanita ODGJ Hamil, Kepala Panti Sosial Dituding Teledor

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:46

Hubungan Megawati-Prabowo Baik-baik Saja, Pertemuan Masih Konsolidasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:36

Pasar Asia Menguat di Senin Pagi, Nikkei Dibuka Naik 2 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30

Riza Patria Minta Relawan Pakai Medsos Sosialisasikan Program

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:29

Penampilan 3 Cawagub Dahsyat dalam Debat Pilkada Jakarta

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:26

Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pembeli di Asia

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:17

PDIP Ingatkan Rakyat Tak Pilih Pemimpin Jalan Pintas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:16

Selengkapnya