Berita

Bisnis

Yacht Australia Akan Semakin Banyak Berlayar Ke Perairan Indonesia

KAMIS, 24 MARET 2016 | 16:39 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Australia merupakan pasar marine tourism yang sangat besar. Kota-kota di Aussie yang terkenal dan maju, selalu di tepi laut, punya pantai, dan warganya hobi dengan bahari. Karena itu tak heran, ada ribuan yachts betebaran di Darwin, Perth, Sydney, Melbourne, Adelaide, Brisben, dan kota-kota pesisir lainnya.

"Lihat saja di semua kota pesisir itu, banyak sekali marina atau pangkalan yacht di dermaga yang airnya tenang," ungkap Konsul Jenderal (Konjen) RI untuk Australia Barat, Ade Padmo Sarwono, dalam keterangannya (Kamis, 24/3).

Selama ini, kaum jetset Australia itu banyak yang datang ke Indonesia menggunakan Yacht. Namun parkirnya di Singapore. Karena itu, promosi Wonderful Indonesia for Yachter Community Australia 2016 yang digelar Kementerian Pariwisata dinilai sangat efektif dalam menggaet pasar yacht atau perahu pesiar Australia.

"Promosi di Yachter Community Australia itu sangat mengena. Apalagi langsung ke Hillarys Yacht Club, Mandurah Offshore Fishing and Sailing Club serta Geraldton Yacht Club. Komunitas-komunitas tadi punya ribuan anggota. Bayangkan efeknya," tambah Ade.

Apalagi, birokrasi sandar ke beragam pelabuhan di Indonesia tak lagi seruwet dulu. Saat ini, sudah ada Peraturan Presiden 105/2015 yang memayungi pengurusan dokumen CIQP (custom, immigration, quarantine, port) di 18 pelabuhan. Tinggal urus secara online, semua langsung clear dalam hitungan jam. Belum lagi kehadiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan  (BVK) untuk 169 negara. BVK itu juga mencakup Australia.

"Sudah ada banyak respon positif yang saya tangkap saat promosi Wonderul Indonesia, 21-25 Maret 2016. Mayoritas komunitas menyambut baik regulasi baru soal kemudahan bagi para pemilik kapal untuk berlayar ke perairan Indonesia. Ke depan, saya yakin komunitas Yacht Australia akan semakin banyak berlayar ke perairan Indonesia," tutur Ade.

Potensi pemasukan dari wisata Yacht memang tergolong sangat besar. Saat komunitas yacht tiba di satu destinasi, maka yang mereka dilakukan adalah berbelanja-spending of money. Sekedar gambaran, satu yacht itu rata-rata menghabiskan Rp 1 miliar untuk sailing. Dan Indonesia, sangat mungkin bisa menggaet ribuan yacht tiap tahunnya mengingat letak geografis yang sangat strategis. Indonesia ada di antara dua samudera besar.

Itu artinya, cirvum navigasi dunia yang diperkirakan melibatkan lebih dari 10 ribu kapal, sangat tergantung dengan Indonesia. Terutama Indonesia Timur yang coral-nya merupakan dua per tiga dari terumbu karang dunia. "Dari Labuan Bajo, Wakatobi, Raja Ampat, Halmahera, Takabonerate, Buton, Selayar, sampai ke Sumbawa, Lombok, adalah dive dan snorkel sites hebat di dunia,” jelas Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya juga menjelaskan, pemasaran yang sama juga dilakukan di Singapore dan Hongkong. Mereka yang sedang dalam planning berlayar ke Australia dan Filipina, bisa singgah dan menikmati keindahan bawah laut Indonesia. "Respons-nya sangat bagus. Kami sedang berusaha memperbanyak marina atau pangkalan Yacht di Indonesia Timur," ungkap Arief Yahya yang mantan Dirut PT Telkom ini. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jelang Lengser, Jokowi Minta Anak Buah Kendalikan Deflasi Lima Bulan Beruntun

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:00

Kekerasan Terhadap Etnis Uighur Ubah Hubungan Diplomatik di Asteng dan Astim

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:57

Zulhas Janji akan Kaji Penyebab Anjloknya Harga Komoditas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:49

2 Wanita ODGJ Hamil, Kepala Panti Sosial Dituding Teledor

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:46

Hubungan Megawati-Prabowo Baik-baik Saja, Pertemuan Masih Konsolidasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:36

Pasar Asia Menguat di Senin Pagi, Nikkei Dibuka Naik 2 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30

Riza Patria Minta Relawan Pakai Medsos Sosialisasikan Program

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:29

Penampilan 3 Cawagub Dahsyat dalam Debat Pilkada Jakarta

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:26

Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pembeli di Asia

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:17

PDIP Ingatkan Rakyat Tak Pilih Pemimpin Jalan Pintas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:16

Selengkapnya