Berita

maman imanul haq/net

Kitab Kuning Bentengi NKRI Dari Ekstrimisme

RABU, 23 MARET 2016 | 06:44 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Tradisi khas atau khazanah kejiwaan yang dimiliki pesantren telah melahirkan pemikiran yang progresif-transformatif dalam upaya membangun masyarakat.

Khazanah keilmuan pesantren pun terbukti telah menjadi benteng terkokoh dalam menjaga NKRI dari pemahaman keagamaan yang eksklusif dan ekstremis. Sebut saja misalnya kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghozali.

"Pesantren acapkali bersifat fleksibel dan toleran sehingga jauh dari watak radikal, apalagi ekstrem dalam menyikapi masalah sosial, politik, maupun kebangsaan," kata Ketua Steering Commitee (SC) Musabaqoh atau Lomba Kitab Kuning, KH. Maman Imanulhaq dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 23/2).


Lomba kitab kuning ini  digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui organisasi sayapnya Garda Bangsa.

Karena punya watak dan tradisi yang fleksibel dan toleran itulah, ujar Kyai Maman, pesantren mampu menjembatani problem keotentikan dan kemodernan secara harmonis. Dan tradisi ini harus dipertahankan agar pesantren mampu terus eksis memperjuangkan tujuan dasar Syariat Islam, yakni menegakkan nilai dan prinsip keadilan sosial, kemaslahatan umat manusia, kerahmatan semesta, dan kearifan lokal.

Syariat Islam yang dimaksud, kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi itu, adalah yang sejalan dengan kehidupan demokrasi dan mencerminkan karakter genuine kebudayaan Indonesia sebagai alternatif dari tuntutan formalisasi Syariat Islam yang kaffah pada satu sisi, dengan keharusan menegakkan demokrasi dalam nation-state Indonesia pada sisi lain.

"Dengan modal tradisi yang fleksibel dan toleran, sejak lima ratus tahun lalu, pesantren mampu memainkan berbagai peran penting keagamaan dan  kebangsaan," demikian Kyai Maman. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya