Berita

inpex

Inpex Tak Akan Pergi Kendati Kilang Dibangun Di Darat

SENIN, 14 MARET 2016 | 09:34 WIB | LAPORAN:

. Perusahaan pengembang migas asal Jepang, Inpex memberikan hitung-hitungan soal pembangunan kilang LNG di Blok Masela. Laporannya, pembangunan kilang di laut (offshore) lebih berbiaya rendah dibanding membangun kilang di darat (onshore). Namun kehendak Inpex ini ditentang langsung oleh Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli yang memberikan perhitungan sebaliknya, di darat lebih murah dan lebih menguntungkan lewat multiplier effectnya.

Muncul kekhawatiran di publik, investor Inpex akan lari jika kehendak mereka tidak diakomodir, padahal sudah sejak 1998 Inpex "bergulat" di Blok Masela mencari sumber gas.

Menanggapi kekhawatiran itu, Staf Ahli Kemenko Maritim Bidang Kebijakan Energi, Abdulrachim mengatakan hal itu tidak akan terjadi. Ditegaskannya, Inpex sudah banyak mengeluarkan biaya untuk mengeksplorasi Blok Masela, dimana biaya itu nantinya akan diganti pemerintah jika kilangnya sudah beroperasi yang disebut "cost recovery".

"Mereka (Inpex) nggak akan kabur. Biaya mereka belum diganti. Mereka sudah keluar uang banyak untuk menemukan gas-gas itu, nanti dibayar dengan cost recovery ketika sudah produksi," ujar Abdulrachim di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (14/3).

Kemudian, lanjutnya, Inpex juga tidak bisa begitu saja digantikan dengan investor lain untuk menangani Blok Masela. Dijelaskannya, yang mempunyai hak mengganti investor hanyalah SKK Migas. Bahkan Kementerian ESDM pun tidak berhak mengganti Inpex.

"Kalau diganti, mereka juga pasti melakukan perlawanan hukum. Sejak 1998 loh mereka di sini, sudah keluar duit banyak," ujarnya lagi.

Maka dari itu, menurutnya, isu yang merebak dan mengatakan kengototan Menko Rizal Ramli ingin mengganti investor Blok Masela terlalu mengada-ngada, lantaran Kemenko Maritim tidak memiliki wewenang mengganti investor.

"Tidak ada itu Menko Rizal Ramli mau mengganti investor, itu pembunuhan karakter bagi Pak Rizal," tukasnya. [rus]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Isu PIK 2 Bikin Ormas Terlarang Keluar Sarang

Senin, 10 Februari 2025 | 02:45

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Khofifah Ajak Warga Jatim Doakan Almarhum Renville Antonio

Sabtu, 15 Februari 2025 | 02:56

KPU Pesawaran Siapkan Alat Bukti Tambahan dalam Sidang Sengketa di MK

Sabtu, 15 Februari 2025 | 02:23

Pelatih Persib Ingin Laga Lawan Persija Dipimpin Wasit Asing

Sabtu, 15 Februari 2025 | 01:36

Hergun: Seluruh Kader Mendukung Keberlanjutan Kepemimpinan Prabowo

Sabtu, 15 Februari 2025 | 01:17

Saksi Ahli: Tindakan KPU Barito Utara Sesuai Parameter Pemilu Demokratis

Sabtu, 15 Februari 2025 | 00:59

Cegah Penyebaran PMK, Satreskrim Polres Jombang Cek Rumah Pemotongan Hewan

Sabtu, 15 Februari 2025 | 00:42

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina Ajak Dunia Tolak Rencana Donald Trump

Sabtu, 15 Februari 2025 | 00:18

Sudah Tradisi, Brand-brand Otomotif Ternama Rilis Produk Baru di IIMS 2025

Jumat, 14 Februari 2025 | 23:57

Penerapan Dominus Litis Rawan Disalahgunakan Jaksa Nakal

Jumat, 14 Februari 2025 | 23:44

Renville Antonio Dikenal Dermawan dan Bertanggung Jawab

Jumat, 14 Februari 2025 | 23:27

Selengkapnya