Berita

net

Hukum

KPK Didesak Usut Politisi PPP Diduga Mafia Anggaran

SENIN, 29 FEBRUARI 2016 | 22:07 WIB | LAPORAN:

Dugaan adanya mafia anggaran di parlemen terus menjadi perhatian serius Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad). Aktivis mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penyelidikan.

Salah satu dugaan adanya mafia anggaran disematkan kepada politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha yang juga wakil ketua Fraksi PPP di DPR RI.

Presidium Kamerad Haris Pertama menjelaskan, Syaifullah adalah sosok yang diduga kuat ikut terlibat dalam skandal pengurusan proyek di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) periode pemerintahan yang lalu.


"Korupsi telah merajalela, banyak anggota dewan menjadi mafia anggaran dan memeras pengusaha agar mendapatkan proyek di sejumlah kementerian. Kami minta agar KPK segera melakukan tindakan kepada Syaifullah," beber Haris saat menggelar unjuk rasa di depan Gedung KPK, jalan Rasuna Said, Jakarta (Senin, 29/2).

Haris memastikan, pihaknya akan terus mendesak lembaga anti rasuah segera mengusut keterlibatan oknum anggota dewan dalam skandal proyek di Kementerian PDT. Hal ini guna menghindari opini publik bahwa kinerja KPK telah masuk angin.

"KPK harus buka kasus ini kembali, jangan ditutup-tutupi. Supaya jangan dinilai KPK masuk angin,” tuturnya.

Dijelaskan Haris, keterlibatan Syaifullah nampak tertulis dalam salinan berita acara pemeriksaan (BAP) atas tersangka korupsi di proyek tersebut. Lanjut dia, disebutkan dalam salinan BAP bagaimana Syaifullah jelas-jelas meminta komisi Rp 5 miliar kepada tersangka agar bisa memuluskan proyek di PDT.

"Di sini kenapa KPK tidak tuntas mengusut korupsi sampai ke akar-akarnya. Pemeras dari anggota dewan tidak ditangkap," katanya.

Sesuai salinan BAP, ketika KPK menahan tersangka berinisal TR, staf Kementerian PDT langsung menagih uang sebesar Rp 5 miliar kepada Anjas selaku staf Syaifullah.

"Disebutkan Anjas uang itu akan dikembalikan oleh Syaifullah Tamliha. Bahkan dalam BAP tersebut, staf PDT merasa tertipu oleh Syaifullah Tamliha karena ternyata tidak ada pembahasan anggaran yang dilakukan," beber Haris.

Selain itu, Kamerad juga meminta agar DPP PPP memecat Syaifullah Tamliha atas dugaan mafia anggaran dan penerimaan suap sebesar Rp 5 miliar dalam proyek di Kementerian PDT.

"KPK juga harus segera periksa dan tangkap Syaifullah. MKD DPR harus memanggil dan memecatnya. Kami juga akan kembali menyebarkan BAP keterlibatan Syaifullah," tegas Haris. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya