PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melaksanakan migrasi infrastruktur di seluruh kawasan industri.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini pun telah memodernisasi jaringan dan infrastruktur di Kawasan Industri Terboyo Semarang (KITS).
Langkah ini adalah bagian Program Migrasi Infrastruktur dan Services (PROMIS) di Kawasan Bisnis dan Industri di seluruh Indonesia melalui penggelaran teknologi Fibre to The High End Market sebagai upaya memberikan layanan ICT terbaik, khususnya kepada pelanggan enterprise dan business service.
"Modernisasi jaringan ini merupakan komitmen Telkom memberikan new experience bagi pelanggan, khususnya pelanggan di Kawasan Industri Terboyo ini," kata Direktur Network & IT Solution Telkom, Abdus Somad Arif, di Semarang, kemarin.
Menurutnya, Telkom harus melakukan modernisasi infrastruktur khususnya terkait berakhirnya masa pakai perangkat (obselete) serta perkembangan teknologi terkini. Modernisasi jaringan sudah dilakukan sejak 2011, dan diperkirakan selesai pada 2021 nanti.
Pada 2021 seluruh jaringan Telkom untuk entreprise dan busines sudah menggunakan teknologi Fibre to TheHigh End Market dengan optimalisasi Multi Dwelling Unit (MDU/Pusat Terminasi Layanan Broadband) sehingga dapat memberikan New Customer Experience melalui Layanan Triple Play.
Abdus Somad mejelaskan, jika Telkom tidak melakukan modernisasi jaringan akses kecepatan yang didapat pelanggan, maka maksimal hanya diperoleh 4 Mbps. Sementara serat optik mampu menyalurkan bandwith hingga 100 Mbps. Modernisasi jaringan tentunya sejalan dengan upaya meningkatkan layanan triple play dan keragamanan konten dengan kualitas broadband.
Selain meningkatkan customer experience, modernisasi jaringan ini merupakan dukungan nyata Telkom pada Pemerintah menyediakan akses pita lebar ke seluruh pelosok tanah air dan meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis digital yang mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
Kawasan Industri Terboyo Semarang (KITS) merupakan salah satu kawasan industri di Kota Semarang yang terletak di Kecamatan Genuk. Kawasan industri ini dibangun pada areal 300 hektar. Kawasan industri ini dibangun terutama untuk kegiatan industri, ditunjang dengan sarana prasarana berupa transportasi, telekomunikasi, air bersih, drainase, serta unit pengolahan limbah terpadu dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan di bawah manajemen PT. Merdeka Wirastama.
Keberadaan berbagai sarana dan prasarana seperti Pelabuhan Tanjung Emas, Terminal Terboyo, lokasi yang berada pada jalur arteri primer, yang menghubungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa menjadi pertimbangan utama industri untuk berlokasi di KITS serta kemudahan lainnya.
[ald]