Berita

syarkawi rauf/dok

Bisnis

Ketua KPPU: Indonesia Butuh Reformasi Ekonomi

SABTU, 13 FEBRUARI 2016 | 11:47 WIB | LAPORAN:

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sesuatu yang tidak bisa ditolak. Terlebih sejak bulan Januari tahun ini sudah berlaku dan menjadi ajang persaingan terbuka.

Demikian paparan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI, Syarkawi Rauf dialog pakar dengan tema Peta Persaingan Usaha di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Aula Tali Foundation, Gedung SD Insan Cendekia Madani (ICM), Tangerang, kemarin.

Syarkawi meyebutkan setidaknya beberapa hal yang menjadi pilar MEA. Pertama, dengan adanya MEA, ASEAN menjadi basis produksi. Kedua, ASEAN menjadi kawasan yang berdaya saing tinggi.


"Sayangnya, negara yang berdaya saing tinggi di ASEAN yakni hanya Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand. Negara kita masih kalah jauh," jelas akademisi Universitas Hasanuddin, Makassar ini.

Selanjutnya, Syarkawi juga menyampaikan beberapa masalah yang dihadapi Indonesia
seiring dengan pelaksanaan MEA.

"Masalah yang negara kita hadapi dalam MEA tidak kalah lebih banyak dibanding peluangnya. Negara kita masih minim daya saing. Kualitas dan profesionalitas sumber daya manusianya masih kalah jauh dengan SDM negara lain," urainya.

Selain itu, Indonesia masih miskin pengusaha. Pendidikan dalam negeri, menurut dia, belum sepenuhnya mendukung warganya untuk menjadi pebisnis yang menguasai perekonomian.

Masalah lain yang dihadapi Indonesia adalah minimnya dukungan sistem pemerintahan terhadap ekonomi kerakyatan. Di samping itu, tambah pria yang pernah menjabat sebagai Chief Economist Bank BNI ini, persoalan lain ada pada akses finansial yang rendah dari masyarakat serta menjangkitnya korupsi di tataran pejabat publik yang sangat menghambat laju perekonomian tanah air.

"Satu kerja besar yang penting untuk kita gulirkan ke depan adalah reformasi pasar. Ini adalah langkah besar yang harus kita sokong dan lakukan agar perekonomian, utamanya dunia bisnis tidak hanya dikuasai oleh sekelompok kecil konglomerat," terang dia.

Reformasi penting dilakukan mulai dari aspek regulasi, perubahan struktur hingga ke
aspek pengawasan atas perilaku pasar.

Reformasi di bidang politik menurut dia, telah berhasil mendorong inklusi kekuasaan. Proses demokratisasi berlangsung dinamis. Pun demikian dengan reformasi hukum yang tengah berjalan, membuahkan hasil positif. Namun kondisi ekonomi tidak berubah.

"Bukti mendesaknya reformasi ekonomi adalah terjadinya disparitas antar kelompok di sektor ekonomi. Sejak sebelum reformasi politik bergulir, yang menguasai sektor ekonomi itu-itu saja. Siklus ekonomi didominasi oleh kelompok tertentu, dan ini harus kita akhiri agar terjadi pemerataan dan tercipta keadilan," pungkasnya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya