Berita

gedung kpk/net

Hukum

Demonstran Kembali Datangi KPK, Desak Bongkar Mafia Proyek Jalan

RABU, 10 FEBRUARI 2016 | 13:31 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Ratusan masaa aksi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Koruptor (Garantor) kembali mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (10/2).

Mereka menuntut KPK segera membongkar permainan dari mafia proyek pembangunan jalan yang ada di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Koordinator Aksi Garantor, Aladin Nur dalam orasinya menyebut mafia proyek jalan diduga diatur oleh Dirjen Bina Marga Hedijanto Hediyanto Husaini dan Sesditjen Bina Marga Ober Gultom.

"Ada sosok mafia di Kementerian PUPR, itu adalah Hedijanto Husaini dan Ober Gultom," kata Aladin.

Mencuatnya dugaan korupsi proyek jalan menyusul tertangkapnya Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDIP Damayanti Wisnu Putranti (DWP). DWP terjerat kasus penyuapan senilai 404 ribu dolar Singapura untuk proyek pembangunan jalan trans atau jalan terusan di Maluku.

Berkaca dari kasus ini, mulai mencuat dugaan korupsi lain dalam pembangunan jalan yang dikelola Ditjen Bina Marga.

Menurut Aladin, pasca penangkapan DWP semestinya menjadi momentum bagi KPK mengungkap kasus besar yang digawangi mafia proyek petinggi Bina Marga.

Jika kasus ini tidak menjadi agenda prioritas, kata dia, maka akan muncul preseden buruk bahwa KPK tumpul ke atas namun tajam ke bawah.

Preseden buruk ini menilik dari sikap KPK belum menjerat tersangka dari Ditjen Bina Marga. Padahal, KPK sudah menggeledah ruang kerja Dirjen Bina Marga.

"Ini akan berimbas pada preseden buruk terhadap penegakan hukum di Indonesia yg seolah tebang pilih dalam memilah kasus kasus korupsi," tegas Aladin.

Menurut dia, tertangkapnya DWP dari partai penguasa, memungkinkan adanya kejahatan struktural di Kementrian PUPR.

Karena itu, Garantor mendesak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memecat Hedijanto dan Ober. KPK juga semestinya menangkap keduanya, sekaligus membongkar mafia proyek jalan.

"Usut tuntas kasus korupsi di Kementrian PUPR untuk memcegah kejahatan struktural yang lebih luas. Keadilan harus ditegakkan, walaupun langit akan runtuh," teriak massa.

Dalam aksi di depan KPK, massa membentangkan spanduk tuntutan mereka, sekaligus melakukan teaterikal tersanderanya hukum di Indonesia. Aksi massa mendapat perhatian dari pengguna lalu lintas di depan gedung KPK. [rus]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya