Berita

Hediyanto W Husaini/net

Hukum

Bermuka Tembok, Hediyanto Tidak Mungkin Tiru Djoko Dan Sigit

KAMIS, 04 FEBRUARI 2016 | 17:24 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Hediyanto W Husaini sebaiknya kesatrian dan punya rasa malu. Hediyanto bisa meniru Djoko Sasono yang mundur dari Dirjen Perhubungan Darat Kementeria Perhubungan, dan Sigit Priadi Pramudito yang mundur dari Dirjen Pajak Kementerian Keuangan. Djoko dan Sigit mundur terhormat karena menilai gagal dalam menjalankan tugas.

Diketahui, Hediyanto rawan terseret dalam pusaran dugaan kasus suap Anggota Komisi V DPR, Damayanti Wisnu Putranti. Setelah tim KPK menggeledah ruang kerjanya, dan juga telah memeriksanya.

"Tapi prediksi saya, dia tak akan mundur karena tak punya rasa malu dan tanggung jawab," ujar Direktur Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Kamis (4/2).


Selain berkinerja buruk, menurut Uchok, Bina Marga dalam delapan tahun dipimpin Hediyanto, telah menjadi sarang korupsi. Banyak pembangunan jalan trans atau negara yang dibangun Bina Marga tapi tidak memenuhi standar kualitas konstruksi. Usia jalan paling lama setahun, kemudian rusak kembali.

"Kalau Dirjen Bina Marga seorang kesatrian yang bertanggungjawab, maka dia pasti mundur. Tapi sayangnya, itu tak akan penting bagi dia," katanya.

Alasannya, kata Uchok, Dirjen akan lebih memilih untuk mengamankan kepentingan atau proyek dari orang yang telah membekingnya. Mundur dari jabatan akan dianggap tidak penting, meskipun itu akan bertentangan dengan harga diri dan pertanggungjawaban moral ke masyarakat.

"Dirjen tak lagi punya kemaluan. Karena dia merasa ada orang kuat yang membekingi secara politik sehingga tidak penting untuk mengundurkan diri," ujar Uchok.

Menanti kesadaran untuk mundur menjadi sesuatu kejadian yang mustahil. Karena itu, satu-satunya keputusan ada pada Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono segera mencopot Hedijanto.

Hediyanto diduga membiarkan Ditjen Bina Marga menjadi sarang korupsi. Setiap ada tender proyek pembangunan jalan, perusahaan pemenang hanya itu-itu saja. Perusahaan pemenang tender merupakan binaan pengambil keputusan di Bina Marga.

"Publik sudah tahu bahwa di wilayah Dirjen ada korupsi, tapi Dirjen ternyata muka tembok, pura-pura tidak tahu saja, tidak ada korupsi di wilayah kerjanya," tukas Uchok, bekas peneliti senior Fitra. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya