Berita

Saleh Husin:net

Bisnis

Pemerintah Kok Bisa Nggak Tahu Gitu Ya

Panasonic & Toshiba Tutup Pabrik
KAMIS, 04 FEBRUARI 2016 | 09:57 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Produsen elektronik PT Pa­nasonic Lighting Indonesia dan PT Toshiba Indonesia menutup pabriknya di Indonesia. Kabar itu terungkap dari laporan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Sementara pemerintah mengaku belum mendapatkan laporannya.

Kepala Badan Koordinasi Pe­nanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengaku belum menerima laporan resmi terkait kabar penutupan pabrik Panasonic dan Toshiba di Indonesia. Dia mengatakan, mendapat informasi terse­but dari media massa.

"Belum ada informasi resmi dari pihak perusahaan. Tapi kami memang mendengar isu terse­but," ujar dia, di kantor BKPM, kemarin.


Franky mendapat informasi, salah satu dari perusahaan itu tidak kuat bersaing dengan produk China dari sisi harga. "Kalau mereka ka­lah bersaing bukan berarti tutup se­muanya, mereka kan hanya switch produksinya," tambahnya.

Kendati begitu, dia menegaskan, penutupan kedua pabrik itu tidak akan mengganggu minat investasi elektronika di Indonesia.

Hal senada dikatakan oleh Men­teri Perindustrian Saleh Husin. Dia mengaku, kaget mendengar kabar penutupan dua pabrik itu. Dirinya terus melakukan konfirmasi ter­hadap dua perusahaan elektronik itu. "Nah saya sendiri baru dengar info tersebut dan akan kami cek," ujar Saleh.

Dia mengatakan, jika kabar itu benar, Kementerian Perindus­trian (Kemenperin) akan segera menelusuri faktor-faktor yang menyebabkan kedua perusahaan elektronik tersebut tutup.

Presiden Direktur Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) Itchiro Suganuma mengatakan, pe­rusahaannya bukan menutup pabrik lampu, tapi melakukan penggabungan pabrik (merger) dari tiga pabrik yang berada di Pasuruan Jawa Timur, Cileungsi Jawa Barat, dan Cikarang Jawa Barat.

"Penggabungan pabrik ini merupakan strategi Panasonic dalam mengantisipasi kemajuan teknologi dan perkembangan pasar terhadap produk lampu LED (Light emitting diode), sehingga lebih fokus pada produksi yang memberikan nilai tambah bagi industri," kata Suganama dalam rilisnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Karena itu, penggabungan terse­but merupakan murni masalah teknologi, bukan masalah perburu­han. Penggabungan harus dilaku­kan semata-mata bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. "Permintaan produksi CFL (lampu hemat energi) menu­run di pasar Jepang dan domestik, cenderung pindah ke teknologi LED," ujarnya.

Dia menjelaskan, Panasonic sebelumnya memiliki dua unit bisnis di bidang perlampuan, yaitu PT Panasonic Lighting In­donesia (PESLID) di Rembang, Jawa Timur yang produksi lampu CFL dan PT Panasonic Gobel Eco Solution Manufacturing In­donesia (PESGMFID) di Bekasi yang produksi LED. Nah, per 1 Januari kedua perusahaan resmi gabung dengan PESGMFID se­bagai perusahaan hasil merger dan berkedudukan di Bogor.

Chairman Panasonic Gobel Grup Rachmat Gobel menyatakan, optimis bahwa industri elektronik nasional akan terus berkembang. Namun, pada sisi lain pemerintah harus agresif untuk mengikuti dan memahami kemajuan teknologi serta kemudian memberikan in­sentif untuk menjadi daya tarik investasi dan pengembangan industri yang bernilai tambah di dalam negeri.  ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya