Berita

burung pemakan bangkai Israel/net

Dunia

Sempat Dicurigai Mata-mata Israel, Burung Pemakan Bangkai Akhirnya Dilepaskan

MINGGU, 31 JANUARI 2016 | 13:32 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Lebanon melepaskan seekor burung henin atau burung pemakan bangkai besar yang sempat diduga sebagai mata-mata Israel. Burung tersebut dilepaskan setelah adanya campur tangan PBB dalam menyelidiki hal tersebut.

Burung itu ditangkap oleh sejumlah warga desa di Lebanon awal pekan ini. Mereka curiga karena pada burung tersebut terdapat alat pemancar GPS yang dipasang di bagian ekor. Selain itu, di bagian sayap juga terdapat label dan di bagian kaki burung tersebur terdapat cincin logam dengan ukiran tulisan "Tel Aviv Univ Israel".

Namun setelah diselidiki dan PBB ikut turun tangan, diketahui bahwa burung bangkai tersebut bukanlah mata-mata. Burung dengan rentang sayap selebar 1,9 meter itu diketahui terbang dari Cagar Alam Gamla di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel dan melintasi wilayah Lebanon.


Ia merupakan bagian dari proyek konservatif untuk memperkenalkan kembali raptor di Timur Tengah. Burung tersebut diketahui dibawa dari Spanyol tahun lalu dan dibebaskan di Gamla Nature Reserve di wilayah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.

"Dalam operasi rahasia dengan Lebanon dan dengan bantuan besar dari pasukan PBB dan unit penghubung PBB, Badan Lingkungan Hidup Israel dan Otoritas Taman mampu mengembalikan burung pemakan bangkai yang tertangkap beberapa hari yang lalu oleh penduduk desa Bint Jbeil, Lebanon," begitu pernyataan dari Israel seperti dimuat BBC (Sabtu, 30/1).

Setelah dinyatakan bahwa burung tersebut bukanlah mata-mata Israel, penduduk desa yang menangkap segera memberikan makanan bagi burung itu. Saat dikembalikan, burung bangkai itu dalam kondisi lemah dan terdapat sejumlah luka di tubuhnya.

Ini bukan kali pertama burung pemakan bangkai ditangkap karena diduga sebagai mata-mata Israel. Tahun 2011 lalu Arab Saudi juga menangkap seekor burung pemakan bangkai di kota gurun pasir Hyaal. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya