Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Redam Kebocoran Pajak, Cara Efektif Lunasi Utang Luar Negeri

SABTU, 30 JANUARI 2016 | 19:15 WIB | LAPORAN:

Utang luar negeri Indonesia masih dalam batas normal dan belum ada yang dikhawatirkan. Bahkan, utang luar negeri sebagian besar dimanfaatkan dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur sehingga pertumbuhan ekonomi dipastikan akan tumbuh juga.

Menurut pengamat ekonomi Hardi Hermawan, Sabtu (30/1), besar atau kecilnya utang luar negeri bukanlah nilai terpenting, yang paling penting menurutnya adalah besar atau kecil utang tersebut bisa manfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat dan mendukung kemandirian ekonomi.

"Sehingga dalam jangka yang lebih panjang kita tidak memerlukan hutang dengan jumlah yang sedemikian besar," ungkap Hardi dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (30/1).


Terkait kebijakan tax amnesty yang dilontarkan pemerintah, Hardi menilai, sangat efektif untuk meringankan beban hutang luar negeri Indonesia. Jika kebijakan tersebut dijalankan, dan pemerintah bisa menata kembali para wajib pajak. Dengan begitu, papar Hardi target pemerintah sebesar Rp 300 Triliun dari penerimaan pajak bisa menjadi masukan perekonomian yang sangat efektif jika dibandingkan dengan pinjaman luar negeri.

Meski demikian, Hardi mengingatkan pemerintah dan lembaga keuangan seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus memastikan, tidak ada kebocoran dari pemasukan wajib pajak tersebut. Sebab jumlah 300 Triliun sangat berguna untuk pembangunan infrastruktur di beberapa wilayah Indonesia di luar pulau Jawa.

"Jangan sampai ada flowrider disana, jangan sampai ada yang melakukan moral hazards. Uang 300 Triliun besar, kalau ada yang mengutip berapa persen saja sudah berapa nilainya, maka itu pastikan jangan ada hal seperti itu karena itulah juga menjadi masalah di perekonomian kita. Kebocoran yang seharusnya tidak perlu, yang harusnya menjadi niai produktif akhirnya bocor nggak jelas kemana," pungkas Hardi. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya