Berita

ilustrasi/net

Politik

Melki: Golkar Butuh Nahkoda Baru Yang Jadi Solidarity Maker

RABU, 27 JANUARI 2016 | 15:02 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Proses rekonsiliasi internal Partai Golkar akan lebih lancar setelah baik Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono sudah menyatakan tak akan maju lagi dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa yang akan segera digelar.

"Prosesnya dimulai dengan penyatuan pengurus di tingkat pusat berbasis DPP Golkar hasil Munas Riau, pemulihan keanggotaan kader yang dipecat dari jabatan partai dan publik, dan penetapan penyelenggara dan peserta melibatkan kedua belah pihak," kata Ketua DPP Golkar kubu Agung Laksono, Melki Laka Lena, kepada wartawan, Rabu (27/1).

Ia mengatakan ganjalan serius ada pada penentuan kepesertaan. Menurutnya, salah satu cara paling demokratis dan adil adalah Musyawarah Daerah yang melibatkan kedua pihak dari tingkat II dan tingkat I untuk mencari pemimpin baru yang menjadi peserta Munas.


Cara lain yang bisa dilakukan adalah menggabungkan kepengurusan kedua kubu dengan cara saling silang pengurus. Peserta Munas yang hadir sampai ke bilik suara harus mencerminkan akomodasi kedua kubu ini.

Isu lain yang tidak kalah penting, lanjut Melki adalah terkait calon "nahkoda" Golkar di masa depan. Nama-nama yang beredar hari ini antara lain Agus Gumiwang Kartasamita, Idrus Marham, Zainudin Amali, Nurdin Halid, Aziz Syamsudin, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Agun Gunandjar Sudarsa, Indra Bambang Utoyo, Gusti Iskandar, dan Mahyudin.

"Harus diakui ada dua nama yang sudah bergerak selama ini lebih menonjol yaitu Ade Komarudin dan Setya Novanto. Dua nama terakhir ini dengan rekam jejak publik dan jaringan yang dimilikinya lebih terlihat menggalang dukungan dari kedua kubu," terang Melki.

Menurut dia, saat ini Golkar butuh sosok solidarity maker yang mampu jadi jembatan perbedaan dan "menjahit koyakan" baju Golkar, melakukan cross cutting antar kubu dan punya kepentingan menjalankan kembali kapal induk Golkar. Ade Komarudin dan Setya Novanto atau siapapun yang nantinya dipilih lewat Munas harus jadi solidarity maker semua kekuatan Golkar.

"Tidak boleh lagi Ketum DPP Partai Golkar terpilih, entah Setya Novanto atau Ade Komarudin atau siapapun, menjadi pemilik dan penentu tunggal kebijakan partai bersama kelompoknya. Ketum terpilih harus menjadikan Partai Golkar sebagai rumah bersama seluruh pengurus, kader, simpatisan dan seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya. [ald] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya