Berita

Materi Puan: Pemerintah Terus Optimalkan Program KB

SENIN, 25 JANUARI 2016 | 19:57 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

‎. Program Keluarga Berencana (KB) masih harus dioptimalkan. Hal itu merujuk pada Total Fertility Rate (TER) yang masih stagnan dalam 10 tahun terakhir, Unmet Need pada angka 11,4 dan Contraceptive Prevalence Rate (CPR) di angka 61,9.‎

‎Demikian disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani dalam International Conference on Familly Planning, Nusa Dua-Bali, (Senin, 25/1). 

‎‎"Indonesia menghadapi berbagai tantangan, dan kita memiliki komitmen yang kuat untuk menyelesaikannya," tegas Puan Maharani. 


‎‎Politikus PDI Perjungan ini menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi agenda pemerintah Indonesia terkait program KB dan kesehatan reproduksi sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Di antaranya adalah peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata, pembinaan remaja, peningkatan efektifitas advokasi serta Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), penguatan peran dan fungsi keluarga, serta Penguatan kelembagaan Keluarga Berencana (KB). 

‎‎Komitmen pemerintah Indonesia, kata Puan Maharani, ditunjukan melalui kebijakan, program, dan pendanaan, koordinasi yang harmonis dan sinergis antara pemerintah pusat-daerah, menggerakan masyarakat, kerjasama yang baik dengan global dan sektor private yang dilandasi dengan semangat gotong royong. ‎

‎Ia juga menjelaskan, hak bagi setiap masyarakat untuk memiliki keluarga, dan keluarganya harus hidup sejahtera. Oleh karena itu, Pembinaan Masyarakat dalam Gerakan Keluarga Berencana di Indonesia diarahkan juga pada upaya  memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dalam berkeluarga harus merencanakan bagaimana hidup keluarga yang sejahtera, merencanakan kemandirian ekonomi keluarga, merencanakan keluarga yang berpendidikan, dan merencanakan keluarga yang sehat. 

‎"Keberhasilan program Keluarga Berencana tersebut akan memberikan manfaat bagi generasi masa depan dan negara dalam mengelola kehidupan yang lebih sejahtera," ujarnya.

‎Konferensi internasional tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), para menteri terkait dari 10 negara sahabat, mantan Presiden BJ Habibie, sejumlah duta besar negara sahabat, Menteri Pemberdayaan Perempuan,Ibu dan Anak, Yohana Yambise dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.‎ 

‎Dalam kesempatan tersebut, Puan Maharani juga menjelaskan International Conference on Familly Planning yang berlangsung selama empat hari itu diikuti oleh 4.374 orang yang berasal dari 114 negara, dengan rincian 3.448 orang peserta dari luar negeri, dan 926 orang dari dalam negeri. 

‎"Ini merupakan peserta terbanyak dari dari tiga pelaksanaan international conference yang sama sebelumnya,” katanya. 

Konferensi kali ini bermaksud memperkuat komitmen kita terhadap program keluarga berencana, tukar menukar informasi, pembelajaran dan perluasan pengetahuan tentang perkembangan teknologi kontrasepsi dan berbagai aspek program KB.‎ [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya