Berita

Bisnis

DPR: Mentan Telah Kerja Keras Tingkatkan Produksi Pertanian

MINGGU, 24 JANUARI 2016 | 17:33 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI, Herman Khaeron meninjau areal pertanian di Karawang Barat untuk memantau kesiapan produksi pertanian di Jawa Barat, Sabtu (23/1).

"Saya lihat di Karawang akan segera panen, sementara di Subang baru mulai tanam, dan Indramayu posisinya ada yang mau panen dan baru mau tanam," kata Herman menjelaskan melalui sambungan telepon selulernya.

Dia mengatakan kondisi tanam dan panen yang tidak serempak lebih karena faktor eksternal yakni cuaca, dan bukan karena ketidaksiapan Kementerian Pertanian mendorong peningkatan produksi pertanian.


Menurut dia Menteri Pertanian Andi Amran dan jajarannya sudah bekerja keras meningkatkan produksi pangan untuk mencapai kedaulatan pangan. Hanya saja dia mengingatkan kondisi ini jangan lagi mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan impor pangan.

"Kasihan petani, mereka sudah kerja keras yang didukung penuh  pemerintah, mestinya disadari bahwa petani Indonesia saat ini cukup optimis untuk berproduksi, terutama karena petani dan instansi mau kerja keras membangun kedaulatan pangan bangsa, juga karena banyak peraturan yang mendukung," katanya.

Lebih jauh Herman menyatakan bahwa pembatasan impor pangan dalam UU Pangan 18/2012 tentang aturan konversi lahan yang seharusnya menjadi lebih sulit dan di UU 41/2009  tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan tentunya UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani yang secara eksplisit mengakui hak asasi petani dan telah disahkan tahun 2013 lalu.

Masalahnya, kata dia, tinggal implementasi. Mentan harus kembali mengutamakan pertanian dalam kebijakan sehingga menjadi dasar kerja bersama kementerian.

 "Indonesia harus menjadi dapurnya pangan dunia dan bukan jadi koki pangan dunia, semangat ini yang harus diusung oleh Mentan," harapnya.

"Saya nilai Mentan sudah kerja keras selama setahun ini dan hasilnya sudah terlihat, tinggal dukungan semua pihak, khususnya meningkatkan produksi pangan, tapi jangan karena info tentang masa tanam dan masa panen tidak serentak lantas pihak lain memanfaatkan untuk impor beras," demikian Herman.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya